SUMBER-Potensi pariwisata di Kabupaten Cirebon cukup tinggi. Dinas Kebudayaan dan Pariwistala (Disbudpar) Kabupaten Cirebon mencatat, jumlah wisata setiap tahunnya selalu meningkat.
Tahun ini, target wisatawan yang berkunjung diangka 750 ribu. Per Oktober, capaiannya sudah 80 persen pengunjung.
Demikian disampaikan Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Achmad Bayu Sudadilaga Spar, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.
BACA JUGA:Terbentur Anggaran, Normalisasi Sungai di Kabupaten Cirebon Tidak Maksimal
Dijelaskannya, potensi pariwisata di Kabupaten Cirebon yang masuk dalam draf Rancangan Induk Pariwisata Kabupaten (Riparkab) saja, jumlahnya sebanyak 62 titik. Terdiri dari potensi pariwisata alam, buatan dan budaya. Sementara untuk desa wisata yang sudah ter-SK-kan ada 36.
“Untuk menunjang jumlah kunjungan, kami memberlakukan aturan khusus. Melalui kegiatan promosi. Adapun untuk kegiatan promosinya kita wajibkan ditempat pariwisata, dengan pendekatan seni budaya,” katanya.
BACA JUGA:Dipenuhi Tumpukan Sampah, Jadi Tempat Parkir Sepda Motor
Langkah itu, sambung Bayu, belum bisa dievaluasi. Menunggu pengumuman capaian akhir tahun nanti.
Adapun untuk objek wisata unggulan yang ada di daerah, salah satunya adalah Kampung Sabin, Telaga Langit, Makam Sunan Gunung Jati, Makam Syekh Magelung Sakti, Mbah Kuwu Sangkan, Banyu Panas, Belawa, Situs Ki Buyut Trusmi, Batulawang, Waterboom.
“Semua itu, sudah mewakili dari masing-masing klasternya. Misalnya saja, dari klaster potensi alam, itu seperti banyu panasnya. Kluster buatannya, dari hadirnya waterpark untuk kluster budayanya, dari keberadaan situs- situs," ungkapnya.
BACA JUGA:Warga Diminta Manfaatkan PTSL-PM
Namun, untuk jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon tahun ini belum diketahui angkanya, sebab masih berjalan. “Untuk tepatnya berapa sebetulnya, bukan di bidang kami. Tapi terupdate. Sudah mencapai 80 persenan,” paparnya.
Perlu diketahui, di tahun 2022 lalu, ada 691 ribu kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon. Angkanya mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya. Sebab, di tahun 2021 lalu, tren pariwisata masih belum optimal, imbas dari dampak Covid-19.
BACA JUGA:Pasien Puskesmas Munjul 100 Orang/Hari