Oleh: Mohamad Junaedi
Korupsi adalah kata yang lazim kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Saking lazimnya, korupsi sudah menjadi kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Padahal, korupsi adalah sebuah virus yang membuat Indonesia sulit bangkit menjadi negara maju. Sehingga, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini.
Beberapa kali dalam sebuah kesempatan, Presiden Prabowo menyerukan untuk melawan korupsi di berbagai level pemerintahan.
BACA JUGA:Pemain Belakang Lagi, D'Leanu Arts Sudah Dihubungi PSSI untuk Bela Indonesia
Bahkan, dia siap untuk menjadi garda terdepan untuk memberantas praktek korupsi dengan menjunjung tinggi penegakan hukum.
Entah hal ini bersifat politis atau tidak, tapi patut kita apresiasi niat baik dari presiden baru untuk memperbaiki kondisi negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi merupakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Sehingga korupsi dapat diartikan sebagai perilaku tidak jujur, tindakan penyalahgunaan serta tindakan melawan hukum yang bertujuan untuk kepentingan diri sendiri ataupun kelompok.
BACA JUGA:Apple Wajib Lunasi Utang Investasi Sebelum Proposal Disetujui Kemenperin
Atau makna sederhananya korupsi adalah “merampok” terhadap uang Negara, yang tentu saja bersumber dari rakyat.
Sejarah Korupsi
Jika menelisik dari sejarah mengenai perkembangan praktek korupsi di Indonesia, mengutip pendapat Herdiansyah Hamzah, seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dalam esainya yang berjudul “Jejak Sejarah Korupsi di Indonesia” dibagi kedalam tiga fase.
Pertama, adalah era kerajaan Nusantara. Fase ini, motif korupsi dilatarbelakangi oleh kepentingan kekuasaan.
BACA JUGA:Harga Tiket Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Dijual Mulai 17 Desember 2024