Oleh: Iis Nur’aeni SPd MPd
TAHUN ini Hari Guru Nasional (HGN) mengangkat tema Guru Hebat, Indonesia Kuat. Selain ingin menggambarkan serta memperkokoh peran guru dalam mewujudkan generasi emas di masa yang akan datang, tema HGN tahun ini sejalan dengan visi pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto yaitu Astacita.
Astacita sendiri terdiri dari delapan cita-cita yang terdiri dari tujuan untuk: (1) memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia; (2) Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
(3) Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur: (4) Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
BACA JUGA:Sekjen PSSI Tak Sengaja Bocorkan Daftar Pemain Naturalisasi, Ada Nama Mauro Zijlstra
(5) Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; (6) Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
(7) Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba; (8) Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur.
Menilik tujuan dalam Astacita yang keempat, tampaknya pemerintahan saat ini mengharapkan perbaikan bidang pendidikan difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) agar dapat mewujudkan generasi emas Indonesia di masa yang akan datang.
Cita-cita ini sangatlah logis, sebab seperti yang kita ketahui kualitas SDM pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata sangat baik.
BACA JUGA:Debut, Gaya Bermain yang Aneh
Lantas pertanyaannya adalah sumber daya manusia yang manakah yang harus mendapat perhatian khusus dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan? Jawaban pertama yang muncul pastilah guru.
Mengapa? Sebab guru adalah representasi dari keberhasilan capaian kualitas pendidikan yang menjadi ujung tombak di ruang-ruang belajar.
Merekalah yang bersentuhan langsung mewarnai kehidupan anak-anak di sekolah formal dan non-formal. Di tangan gurulah masa depan generasi bangsa ini kita serahkan.
Namun demikian, persoalan guru adalah persoalan krusial yang selalu menjadi isu sentral ketika kualitas pendidikan menjadi sorotan.
BACA JUGA:Doa Bersama untuk Pilkada Majalengka yang Aman