CIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, pada tahun 2025.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengerjaan proyek jalan yang biasanya dimulai pertengahan tahun kini direncanakan sejak awal, yakni di bulan Januari.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi mengungkapkan hal ini usai menghadiri rapat pimpinan di Kantor Bupati Cirebon, Selasa 5 November 2024, yang membahas program prioritas tahun depan.
BACA JUGA:Ciptakan Hutan Mangrove Dewisurga Suranenggala Sebagai Obyek Wisata Unggulan
“Pelaksanaan proyek infrastruktur tidak harus dimulai di akhir tahun, tapi bisa dari awal. Beberapa proyek akan dilelang lebih awal, tepatnya di akhir tahun 2024, sehingga pelaksanaannya bisa segera dimulai pada awal 2025,” ujar Pj Bupati Wahyu Mijaya.
Langkah memulai proyek di awal tahun dinilai akan berdampak positif bagi pergerakan ekonomi daerah. “Dengan dimulai di awal, pergerakan ekonomi di Kabupaten Cirebon bisa terasa sejak awal tahun dan tidak menumpuk di akhir,” tambahnya.
Namun, ia belum memastikan jalan mana saja yang akan menjadi prioritas dalam lelang dini pada akhir 2024. “Kita akan utamakan proyek yang paling memungkinkan dan menjadi prioritas untuk dilaksanakan terlebih dahulu,” katanya.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Cirebon Targetkan Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Diangka 79 Persen
Saat ini, ungkapnya, masih ada sekitar 16 persen dari total 1.200 kilometer jalan di Kabupaten Cirebon yang kondisinya belum mantap.
Wahyu mencatat, dari 84 persen jalan yang dinilai mantap, kondisinya bervariasi antara baik dan sedang. Sementara itu, jalan yang tidak mantap terdiri dari kerusakan ringan hingga berat, dengan sekitar 7 persen sudah mendapat intervensi perbaikan tahun ini.
Pada tahun 2025, Pemkab Cirebon tetap berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan jalan, termasuk mengantisipasi kerusakan ringan yang berpotensi memburuk.
BACA JUGA:Diduga Lakukan Mark Up APBDes, Kuwu Ciwaringin WG Ditahan Kejaksaan Sumber
“Kami akan memperhitungkan kemungkinan kerusakan lebih lanjut sehingga penanganannya bisa lebih optimal,” ujarnya.
Namun, Wahyu belum dapat merinci anggaran yang dialokasikan untuk infrastruktur pada tahun 2025.
“Saya belum bisa menyampaikan anggaran pasti saat ini. Dari total 1.200 kilometer, setidaknya 84 persen jalan memerlukan pemeliharaan rutin dan berkala, baru kemudian revitalisasi,” jelasnya.