Wawancara dengan Mahfuz Sidik: Mampukah Indonesia Menjadi Superpower Baru?

Jumat 22 Dec 2023 - 20:28 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

Tanya:
Seperti kehidupan hutan belantara ya, siapa kuat dia menang.

Jawab:
Ada kemiripannya. Tapi semua negara berupaya menyepakati aturan main bersama agar keadilan tetap muncul. Walaupun pada akhirnya yang paling kuat biasanya mendominasi.

Karena situasi inilah, di era reformasi ini kita harus memacu pembenahan dan perbaikan sistem bernegara, strategi pembangunan, dan cara kita berkompetisi dengan negara-negara lain. Pada saat yang sama harus menjaga persatuan, memperkuat pertahanan negara dan memupuk terus jiwa nasionalisme di setiap warga.

BACA JUGA:Target Sorlip Pekan Depan, KPU Baru Terima Surat Suara Pileg DPRD Majalengka

Jika tidak Indonesia bisa tersulut perang saudara, atau diserang Negara besar, lalu tiba-tiba hilang dari peta dunia.

Tanya:
Lalu seperti apa potret Indonesia di era reformasi ini?

Jawab:
Kita berhasil mengelola demokrasi yang paling rumit sedunia menjadi sistem dan proses politik yang damai dan harmoni. Kalau tidak, tiap tahun kita perang saudara terus; saat pemilihan kepala desa, kepala daerah, pileg dan pilpres.

Negara mengeluarkan biaya sangat besar untuk kita bertengkar dan perang saudara. Alhamdulillah Indonesia saat ini diakui sebagai negara demokrasi terbesar ke-4 di dunia.

BACA JUGA:Gandeng BPN, Pj Bupati Serahkan Sertifikat Hak Atas Tanah Pelaku Pembudidaya Ikan

Pembangunan ekonomi nasional kita tumbuh berkembang. Di era Presiden SBY, Indonesia menjadi anggota G-20 dengan GDP 1 trilyun USD. Di era Presiden Jokowi, pembangunan ekonomi berlanjut dengan focus percepatan infrastruktur, digitalisasi dan sekarang didorong hilirisasi. Bahkan Indonesia selamat dari dampak ekonomi pandemi Covid-19.

Maka kembali ke pertanyaan awal tadi, capaian pembangunan ekonomi Indonesia sangat bagus. Tidak berlebihan jika presiden Jokowi mentargetkan Indonesia menjadi negara ke 5 kekuatan ekonomi dunia.

Tanya:
Jalan untuk menjadi superpower baru bagaimana?

Jawab:
Melanjutkan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi Presiden Jokowi, terutama infrastruktur, digitalisasi, hilirisasi plus pemberdayaan dan pengembangan sektor UMKM menjadi industry. Kedua, membangun kembali kekuatan pertahanan Negara.

BACA JUGA:Petani Milenial Kembangkan Budidaya Melon Premium Pakai Teknologi Jepang

Militer Indonesia saat ini masuk peringkat 15, harus diperkuat menjadi peringkat ke 5. Syaratnya kembangkan kembali industri strategis dan industri pertahanan nasional.

Ketiga, perkuat system politik nasional agar tidak rentan terhadap perpecahan dan kegaduhan yang tidak perlu. Lalu peran diplomasi internasional Indonesia ditingkatkan dan diperluas. Ini membutuhkan reformasi kebijakan politik luar negeri (polugri) dan penguatan fungsi kantor perwakilan kita di luar negeri.

Kategori :