Dari kata entas, diturunkan kata pengentasan yang memiliki makna ‘proses, cara, perbuatan mengentas atau mengentaskan’.
Dapat kita lihat, muncul kata mengentaskan yang oleh KBBI diberi dua makna. Makna pertama adalah ‘mengentas untuk orang lain’ dan makna kedua adalah ‘memperbaiki (menjadikan, mengangkat) nasib atau keadaan yang kurang baik kepada yang (lebih) baik.
Untuk masing-masing kata ‘pengentasan’ dan ‘mengentaskan’, KBBI memberikan contoh penggunaan sebagai berikut: (1) pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan (2) para menteri diminta untuk mengentaskan petani kecil melalui program transmigrasi.
BACA JUGA:Polsek Indramayu Gelar Kegiatan Sambang ke Warga di Blok Bojongsari
Bersandar pada makna dan contoh penggunaan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya penggunaan frasa mengentaskan kemiskinan dan pengentasan kemiskinan adalah tidak sesuai.
Sebab, mengentaskan kemiskinan atau pengentasan kemiskinan justru memiliki makna ‘mengangkat kemiskinan’ menjadi lebih baik.
Ini sungguh bertolak belakang dengan makna yang dikehendaki, yaitu ‘mengangkat orang dari kondisi yang miskin menjadi tidak miskin’.
Selanjutnya, dari sistem dan pola penggunaan kata yang dimaksud, kata mengentaskan dan pengentasan tidak sepatutnya dirangkaikan dengan kata yang mengacu pada kondisi.
BACA JUGA:Kapolres Kuningan Bagikan Makan Siang Gratis di SLB B YPALB Perwari
Sebab, apabila pola ini ditabrak dan dipaksakan melekat pada kondisi, misalnya mengentaskan kemiskinan atau pengentasan kemiskinan, maka akan tercipta makna bahwa yang dientas (baca: diangkat) adalah kemiskinannya, sehingga bukannya kemiskinan hilang tetapi kemiskinan malah terus diangkat.
KBBI sendiri telah secara gamblang mencontohkan penggunaan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Apabila ingin dalam bentuk frasa, kita sebaiknya menggunakan bentuk mengentaskan rakyat miskin atau pengentasan rakyat miskin.
Nah, pada frasa mengentaskan rakyat miskin atau pengentasan rakyat miskin, yang dientaskan (baca: diangkat) adalah rakyatnya, bukan kemiskinannya.
Sehingga, makna yang akan terbangun adalah rakyat dientaskan atau diangkat nasibnya dari miskin menjadi tidak miskin; dari kemiskinan menjadi tidak masuk dalam kategori miskin.
BACA JUGA:Ribuan Warga Subang Padati Senam Sehat Bareng Paslon Dian-Tuti
Berbeda lagi apabila nuansa makna yang ingin dibangun adalah “ingin kemiskinan hilang dari Indonesia”. Frasa yang tepat tampaknya menghapus kemiskinan atau penghapusan kemiskinan.
Saya meyakini bahwa esai pendek ini tidak akan memberikan dampak apapun pada penggunaan bahasa secara umum di ruang publik.