DPRD Kota Cirebon Dukung Peningkatan Layanan PDAM

Rabu 23 Oct 2024 - 14:15 WIB
Reporter : Asep Deni Hamzah
Editor : Asep Deni Hamzah

CIREBON - DPRD Kota Cirebon siap memberikan dorongan dan pendampingan kepada Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon untuk terus meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan.

Salah satu langkahnya adalah peremajaan pipa jaringan distribusi di dalam kota, yang menjadi salah satu faktor mengapa layanan air bersih di beberapa wilayah belum bisa beroperasi optimal selama 24 jam.

Hal ini disampaikan oleh Komisi II DPRD Kota Cirebon saat mengadakan kunjungan lapangan ke aset-aset penunjang layanan PDAM Kota Cirebon pada Selasa (22/10).

Kunjungan tersebut mencakup reservoir PDAM di kawasan Plangon, Kabupaten Cirebon, serta sumur pengumpul sumber air PDAM di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Ketua DPRD, Fitrah Malik, SH.

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, M. Handarujati Kalamullah, MAP, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan asistensi kepada lima BUMD di Kota Cirebon, termasuk PDAM.

BACA JUGA:Calvin Verdonk Lebih Nyaman Bermain Sebagai Bek Tengah di Timnas Indonesia

Hasil asistensi ini nantinya akan dirumuskan dalam kebijakan dan program untuk mengoptimalkan layanan air bersih kepada masyarakat serta meningkatkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disumbangkan PDAM ke kas daerah Kota Cirebon.

Dua program utama yang sudah rampung, yakni pembangunan reservoir berkapasitas 9.000 meter kubik di Plangon dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) sepanjang 7,4 kilometer dari Sumber, Kabupaten Cirebon, hingga Kalitanjung.

"Kita lihat di hulu sudah tidak ada masalah. Pekerjaan rumah yang tersisa adalah penataan pipa jaringan perkotaan yang sudah tua, bahkan beberapa masih dari era Belanda," jelas Andru.

Berdasarkan laporan dari PDAM, pekerjaan ini cukup berat karena memerlukan anggaran yang besar, yakni sekitar Rp450 miliar.

"Kami akan mencari solusi agar PDAM dapat memberikan kontribusi PAD yang lebih besar untuk Kota Cirebon. Rapat berkala dengan seluruh BUMD akan kita adakan," tambahnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata, H. Sofyan Satari, SE, MM, menyatakan bahwa dua masalah utama di bagian hulu sudah terselesaikan, sehingga pasokan air sudah stabil. Tantangan yang tersisa kini adalah penataan sistem distribusi.

Dengan adanya reservoir, PDAM kini dapat memanfaatkan air selama 24 jam, dan jaringan distribusi hingga Kalitanjung sudah mendukung, sehingga tinggal memperbaiki jaringan distribusi dalam kota.

"Di hulu, dari air baku hingga transmisi, sudah tidak ada kendala. PR kami tinggal penataan jaringan di dalam kota yang sebagian besar sudah melampaui usia teknis," jelas Opang, panggilan akrab Sofyan Satari.

Ia juga menambahkan bahwa peremajaan jaringan distribusi dalam kota adalah tantangan terbesar, terutama terkait kebutuhan biaya. Tiga tahun lalu, PDAM memperkirakan biaya sebesar Rp450 miliar untuk revitalisasi jaringan, dan angka tersebut kini meningkat menjadi sekitar Rp570 miliar.

Kategori :