Ratusan kilometer jalan Kabupaten Kuningan saat ini kondisinya rusak. Berdasarkan data survei Januari 2024, tepatnya sepanjang 776 kilometer. Menurut Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUTR Kabupaten Kuningan Teddi Sukmajayadi MSi, jalan rusak ini tersebar di 227 ruas jalan se Kabupaten Kuningan. Memiliki kondisi mantap 83 persen (636 km) dan tidak mantap 17 persen (140 Km).
“Salah satu request ruas yang rusak di medsos ini yaitu ruas Kadugede - Ciniru yang memiliki panjang 9,78 kilometer. Ruas jalan ini melewati Desa Kadugede-Nangka-Longkoewang-Rambatan dan Ciniru. Berdasarkan data, jalan ini kondisi rusak sepanjang 1,3 dan rusak berat 1,9 kilometer, sisanya dalam keadaan baik,” jelas Teddy Sukmajayadi setelah mengetahui di medsos tentang keluhan warga Rambatan terkait jalan rusak, Minggu (20/10).
Menurut Teddy, alokasi anggaran untuk perbaikan jalan kabupaten setiap tahunnya belum bisa menyelesaikan sekaligus namun bertahap. Upaya dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat adalah salah satu solusi yang bisa mempercepat titik jangkauan perbaikan.
“Saat ini kita berharap usulan ke BKK Jabar sebesar Rp5,25 miliar bisa terealisasi di 2025. Tunggu nanti di awal Januari apakah masuk atau tidak anggarannya. Jika tidak, maka skema bertahap oleh APBD Kabupaten Kuningan akan dilaksanakan di 2025 dan begitu tiap tahunnya,” papar Teddy.
BACA JUGA:Dispusip Gelar Kursus Bahasa Inggris Gratis
Disinggung mengenai koordinasi pemerintah desa dan kecamatan ke Dinas PUTR, diakuinya sangat baik. Hanya kalau soal keterpenuhan anggaran pihaknya fokus pada upaya bagaimana anggaran yang diusulkan ke pemerintah provinsi dan pusat tersebut bisa berhasil. “Kembali ke rezeki juga kali ya. Semoga pemimpin pemerintahan terpilih nanti bisa bersama-sama mencari pembiayaan serta mampu mengalokasikan lebih besar pembiayaan infrastruktur utama masyarakat yaitu jalan,” ucapnya.
Dari hitungannya, untuk 140 kilometer jalan rusak diperlukan anggaran lebih kurang Rp2 miliar/km dan untuk mempertahankan kondisi mantap di 636 km diperlukan sedikitnya Rp100 juta - Rp200 juta/km. “Alhamdulillah Kepala Dinas PUTR dan Kepala Bappeda serta jajarannya terus kompak untuk mencari potensi pembiayaan ke provinsi dan pusat,” imbuhnya.
“Dan yang sudah berjalan perbaikan rusak berat rata-rata hanya sekitar 25 km/tahun dan pemeliharaannya sekitar 100 km/tahun. Itu di luar alokasi kita ke jalan jalan yang menjadi aset milik desa, penanganan kebencanaan dan pembangunan jalan baru,” pungkasnya.
Sementara itu, di media sosial, warga di Desa Rambatan, Kecamatan Kadugede. mengeluhkan kondisi jalan di desanya menuju Desa Kadugede yang keadaannya rusak parah, bahkan mirip sungai kering. Video jalan rusak ruas Rambatan-Kadugede itu diposting akun bernama nonov di platform Instagram.
BACA JUGA:PT Equityworld Futures Cirebon Peringati Hari Jadi Ke-4
Mereka mengatakan, bahwa ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses menuju kota kecamatan. Kerusakan jalan juga sudah berlangsung lama, namun belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Kerusakan jalan berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang sedikit terhambat. Warga mendorong pemerintah desa setempat untuk lebih aktif melobi Pemerintah Kabupaten Kuningan, agar segera melakukan perbaikan jalan di Desa Rambatan.
“Jalan dari Rambatan ke Kadugede sudah rusak parah sejak beberapa tahun lalu. Katanya sih pihak desa sudah mengusulkan ke pemerinrah kabupaten untuk diperbaiki. Tapi belum ada aksi nyata di lapangan. Ruas jalan ini merupakan sarana vital bagi warga Rambatan menuju kota Kuningan dan sekitarnya,” ujar akun tersebut. (ags)