Belum Diketahui Penyebab Pergerakan Tanah di Beber, Ini Mengancam 3 Rumah Warga

Jumat 18 Oct 2024 - 13:38 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREBON- Pihak Pemerintah Desa mendesak pihak terkait untuk segera meneliti kasus bencana pergerakan tanah yang terjadi di RT 02 RW 07 Blok Pon Desa Beber Kecamatan Beber.

“Kita harus melakukan kajian dan persiapan dulu. Yang kami ketahui ada tiga rumah, ada retakan, dan tanah ambles,” kata Kuwu Desa Beber, Momon.  

Diakuinya, pemerintah desa masih berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan unsur terkait untuk mengantisipasi bencana pergerakan tanah.

Pasalnya, yang dirasakan oleh masyarakat adalah penurunan permukaan tanah. 

BACA JUGA:Timnas Indonesia Pincang Saat Kontra Jepang, Ivar Jenner Bilang Begini

Hingga saat ini, belum menemui kesimpulan, faktor penyebab pergerakan tanah dan langkah yang akan dilakukan kedepan.

“Sementara, warga terdampak belum dievakuasi, karena rumah tidak hancur. Yang dikhawatirkan tuh kedepannya. Penyebabnya belum ketahuan, mungkin harus melibatkan tim ahli,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, pergerakan tanah terjadi di RT 02 RW 07 Blok Pon Desa Beber Kecamatan Beber, kemarin. Akibatnya, permukaan tanah yang semula rata menjadi ambles. 

BACA JUGA:Kevin Diks: Timnas Indonesia Masih Berpeluang Lolos Piala Dunia 2026

Bahkan, sejumlah rumah warga mengalami retak-retak pada bagian dinding. Kondisi itu membuat warga setempat khawatir, jika dibiarkan membuat bangunan ambruk.

“Akibat pergerakan tanah, rumah mengalami retak-retak dan khawatir ambruk jika tidak ada antisipasi dari pihak terkait,” ujar salah seorang warga, Maemunah.

Dirinya menduga, pergerakan tanah ini terkait dengan pembangunan perumahan di sekitar lokasi yang berlangsung beberapa tahun terakhir. 

BACA JUGA:Inilah Pemain Pilihan Nova Arianto untuk Timnas U17 di Kualifikasi Piala Asia 2025, Ada 2 Pemain Diaspora!

“Semenjak ada perumahan, rumah kami mulai retak saat hujan deras. Dulu, saat rumah masih dari bilik, tanah tidak pernah bergerak. Tapi setelah rumah diperbaiki, malah retak,” katanya.

Maemunah menyebutkan, pergerakan tanah terjadi kemungkinan akibat pengerukan tanah yang terlalu dalam di area perumahan. Hal tersebut, menurutnya, menyebabkan tanah di sekitar, termasuk sawah milik warga, ikut retak.

Kategori :