CIREBON - Persoalan sampah di Kabupaten Cirebon menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk dunia pendidikan. Pasalnya, pengelolaan sampah yang buruk berdampak negatif bagi lingkungan.
Demikian disampaikan Pj Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya MSi, dalam audiensi bersama Dinas Pendidikan, Bapelitbangda, dan PGRI Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati, Kamis (17/10).
Wahyu mengungkapkan, Kabupaten Cirebon menghasilkan 1.200 ton sampah per hari, namun hanya sekitar 400 ton yang dapat diangkut.
Oleh karena itu, ia berharap sekolah-sekolah dapat menjadi pelopor dalam program pemilahan sampah.
BACA JUGA:Dinilai Peduli Rakyat Kecil
“Sekolah perlu aktif mengampanyekan pemilahan sampah agar kesadaran lingkungan tumbuh sejak dini,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati SPd melalui Sekretaris PGRI, Mukyani, menyampaikan bahwa isu lingkungan bukan satu-satunya topik dalam audiensi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa audiensi tersebut juga membahas rangkaian kegiatan untuk memperingati HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024.
Salah satu kegiatan utama adalah resepsi tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan pada 7 Desember 2024, dimana Pj Bupati diundang sebagai tamu kehormatan.
BACA JUGA:Serap Aspirasi, Baher Nginap di Rumah Warga
Selain itu, berbagai acara lainnya seperti webinar transformasi guru menuju Indonesia maju, lomba mata pelajaran untuk siswa SD, serta Kemah Budaya di Gunung Ciremai juga direncanakan.
“Kemah budaya ini akan diikuti oleh anggota Pramuka yang juga merupakan anggota PGRI dari wilayah Ciayumajakuning,” ungkapnya.
Acara ini dijadwalkan pada 1-2 November 2024 di Palutungan, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT PGRI. Sebagai bentuk perayaan, PGRI Kabupaten Cirebon juga akan memasang bendera PGRI dan spanduk serentak di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. (sam)