MAJALENGKA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka melaksanakan sosialisasi hasil pengawasan Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Majalengka.
Objek wisata Situ Cipanten dipilih sebagai lokasi kegiatan sosialisasi pada Rabu (16/10).
Ketua Bawaslu Dede Rosada mengungkapkan bahwa para peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi adalah mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab dan transparansi kami sebagai pengawas pemilu agar dapat dievaluasi oleh masyarakat. Dalam sosialisasi ini, sebetulnya kami boleh melaksanakan di mana pun, tapi kami ingin suasana baru agar lebih santai," ungkapnya.
BACA JUGA:Inspiration House Lolos Program BDW
Dede menjelaskan bahwa dalam sosialisasi hasil pengawasan Pemilu Tahun 2024 terdapat hasil penanganan pelanggaran.
Selama tahapan itu, Bawaslu sudah menangani 8 dugaan pelanggaran.
Dari 8 dugaan pelanggaran ini, terdiri dari dugaan pelanggaran administratif, dugaan pelanggaran kode etik, dan pelanggaran lainnya.
Sedangkan untuk tindak pidana dalam Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Majalengka, tidak ada.
BACA JUGA:Bakal Bertandang ke China
"Kenapa dalam sosialisasi ini melibatkan milenial atau para aktivis mahasiswa? Agar mereka memiliki pemikiran-pemikiran yang sangat kritis. Dalam sosialisasi ini, kita jabarkan semua hasil pengawasan untuk evaluasi kita dan proyeksi ke depan di Pilkada Tahun 2024,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sosialisasi ini digelar karena merupakan kewajiban Bawaslu yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar dalam Pilkada yang saat ini sudah memasuki tahapan kampanye ada peran aktif dari masyarakat.
Menurutnya, dalam Pemilu Tahun 2024 kemarin, partisipasi masyarakat sangat minim. Untuk itu, mudah-mudahan di Pilkada ini tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Majalengka meningkat.
BACA JUGA:Mantan Ketua NPCI Jabar Ditahan
"Kalau tidak ada kontrol, proses demokrasi di Majalengka akan monoton. Saya berharap di Pilkada, teman-teman peduli dan segera melaporkan ketika ada dugaan pelanggaran. Teman-teman jangan hanya diam saja," tambahnya. (bae)