Ratusan Perizinan Migas Dipangkas Kementerian ESDM, Jauhkan Ketergantungan Impor

Rabu 16 Oct 2024 - 12:28 WIB
Reporter : Heru Suroso
Editor : Heru Suroso

BACAKORAN.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwasanya pemerintah telah memangkas izin eksplorasi migas (minyak dan gas) di tanah air.

Dari 320 izin eksplorasi migas, kini hanya menjadi 140 izin untuk menarik lebih banyak investor dan mempercepat eksplorasi.

Dikatakan Bahlil, setelah ada penambahan produksi di Banyu Urip pada 2008 mencapai 800-900 ribu barel per hari, produksi minyak terus menurun hingga saat ini hanya 600 ribu barel per hari.

BACA JUGA: Jaga Cipta Kondisi Jelang Pilkada Serentak 2024, Polresta Kumpulkan Tokoh Agama Kabupaten Cirebon

"Padahal, konsumsi kita mencapai 1,6 juta barel per hari, sehingga kita terpaksa mengimpor 900 ribu hingga 1 juta barel per hari," kata Balil dikutip Rabu 16 Oktober 2024.

Menurut Bahlil, kondisi ini berbanding terbalik dengan masa lalu ketika Indonesia masih menjadi negara pengekspor minyak. 

"Kalau kita tidak mampu mengatasi lifting, maka jangan pernah bermimpi kita akan mencapai kedaulatan energi," tukas Bahlil.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut

Untuk itu, pemerintah mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada, termasuk 16.990 sumur idle, di mana sekitar 5.000 sumur dapat diaktifkan kembali guna menambah produksi. 

"Masalah ini harus diselesaikan, pertama dengan mengoptimalkan sumur-sumur yang ada maupun yang idle untuk bisa meningkatkan lifting karena jika tidak ada gerakan atau apa-apa, itu turun kita sekitar 7-15% per tahun," tegas Bahlil.

Total sumur migas saat ini ada sekitar 44.900 sumur. Sementara yang aktif hanya 16.990 sumur idle. 

BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia

"Setelah di breakdown lagi kurang lebih ada 5.000 yang dapat di-reaktivasi untuk mendorong penambahan produksi minyak Indonesia," terang Bahlil.

Selain itu, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) juga akan digunakan oleh PT Pertamina dan Exxon Mobil Oil Cepu, produsen terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan produksi.

Terakhir, wilayah Indonesia Timur menjadi target pemerintah dalam menemukan menambah cadangan migas baru. 

BACA JUGA:Gladi Pelantikan Presiden Terpilih Prabowo-Gibran Digelar 2 Hari, Arus Lalin Ada Rekayasa

"Kita harus melakukan eksplorasi khususnya di wilayah-wilayah Indonesia Timur. Kita akan memangkas berbagai regulasi yang menghambat proses akselerasi daripada eksplorasi dari 320 izin sekarang tinggal 140 izin," ungkap Bahlil.

Bahlil mengungkapkan akan memangkas lagi izin eksplorasi migas dengan perpendek waktu yang tepat supaya investor bisa masuk. (*)

Kategori :