“Ini kesempatan bagi saya untuk mengakhiri kepemimpinan saya di tempat pertama saya berkarir di dunia otomotif. Sangat senang masih bisa dipercaya dan memberikan banyak manfaat," ungkapnya.
Winarno pun ingin membuat salesman menjadi sebuah profesi yang tak lagi di pandang sebelah mata. Ia menuturkan, pekerjaan salseman adalah posisi yang paling banyak dicari di setiap perusahaan namun banyak juga yang enggan dengan posisi tersebut.
Padahal, penghasilan salesman bisa menjadi penghasilan ketiga tertinggi di sebuah perusahaan. Apalagi kala itu belum banyak showroom mobil di Cirebon. "Penolakan merupakan hal yang paling ditakuti oleh salesman, saya ingin merubah hal ini menjadi salesman lah yang ditunggu para pelanggan," ungkapnya.
Winarno pun membuat sebuah metode terobosan untuk membuat salesman menjadi yang ditunggu oleh pelanggan. Hybrid Selling Activity merupakan metode yang ia buat dan sudah mulai diterapkan dalam satu tahun terakhir. Metode ini merupakan metode marketing yang menggabungkan antara cara konvensional dan digital.
"Pendekatan kepada calon pelanggan sangat dibutuhkan hal ini bisa melalui sebuah acara atau berbagai komunitas, sehingga saat sudah terjalin kedekatan, salesman dan pelanggan pun bisa berkomunikasi dengan baik, kuncinya adalah komunikasi yang baik," jelasnya.
Terbukti dengan menerapkan metode ini, beberapa salesnya pun kerap dinantikan oleh para pelanggannya. Winarno pun kerap memberikan target pada salesmannya isalnya usai satu tahun bekerja mereka ditargetkan untuk bisa membeli mobil, di tahun kedua ditargetkan untuk menikah, di tahun ketiga membeli ruah, dan tahun keempat memiliki mobil keluarga.
“Dengan target ini saya dampingi mereka dengan metode marketing yang saya buat, mereka pun Alhamdulillah rata-rata bisa mencapai target tersebut," ujarnya.
Dalam mengemban tugas sebagai Branch Manager, Winarno menerapkan para pegawainya untuk selalu menjadi pegwai terbaik di komunitasnya. Hal itu ia contohkan dalam kehidupan sehari-harinya dengan selalu datang ke kantor tepat waktu dan pulang terakhir.
Selama 29 tahun berkarir, Winarno pun hanya mengambil cuti selama dua hari. Yakni karena hari pernikahannya dan pernikahan sang anak. “Saya mendapatkan pesan dari bapak saya untuk bisa memastikan para pegawai saya sejahtera. Jika ada keluarga dari karyawan saya yang belun sejahtera, artinya saya belum berhasil," ungkapnya.
Bagi Winarno meski di tahun ini akan menjadi tahun terakhirnya berkarir di Astra, karir sesungguhnya tidak akan pernah berakhir. Ia tetap akan menjadi karyawan Tuhan untuk memberikan manfaat bagi sesama. "Saya berharap masih terus bisa berkarir di mana pun dan memberikan banyak manfaat bagi semuanya," pungkasnya. (apr/adv)