CIREBON- Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio tengah jadi sorotan. Ia berkata kasar pada perempuan, yakni Ketua KONI Kota Cirebon Hj Wati Musilawati. Pria yang baru beberapa hari dilantik jadi ketua DPRD itu bahkan bicara kasar sambil menunjuk-nunjuk wajah Wati Musilawati. Sikap Andrie membuat pengurus KONI marah sehingga nyaris terlibat adu fisik di lokasi kejadian.
Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon, sikap arogan politikus Partai Golkar itu terjadi saat meninjau latihan marching band di SMA Santa Maria, Sabtu (5/10/2024). Hadir pada peninjauan itu Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi, Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio, dan KONI Kota Cirebon. KONI sendiri dihadiri langsung sang ketua, Wati Musilawati, serta beberapa pengurus lainnya.
Menurut salah satu saksi yang berada di lokasi, awal ketegangan bermula setelah acara sambutan. Mulanya, sambutan dilontarkan Andrie dalam acara tersebut. Isi sambutannya, Andrie menyebut bahwa pemerintah telah memberikan tambahan anggaran Rp1 miliar kepada KONI. Makanya, dia memberikan instruksi kepada marching band pada acara tersebut untuk mengajukan bantuan dana sebagai bentuk bantuan dari pemerintah.
“Ini kan di luar koridor sistem penganggaran KONI dari pemerintah. Marching band di Santa Maria bukan cabang olahraga (cabor), tapi anggota dari cabor drum band. Sedangkan KONI itu memberikan anggaran untuk cabor, bukan untuk anggota cabor,” kata salah satu saksi di lokasi acara.
BACA JUGA:Membentuk Generasi Toleran
Usai sambutan, Wati bersama pengurus KONI menghampiri Andire untuk menjelaskan terkait apa yang sudah diungkapkan. Karena, menurut Wati, pada sambutan yang diungkapkan Andrie itu ada hal yang keliru.
“Saya menghampiri Pak Andrie. Saya bilang ke Pak Andrie, minta waktu untuk ngobrol setelah acara selesai. Saya dan pengurus KONI lainnya mau menjelaskan terkait dengan apa yang sudah Pak Andrie sampaikan saat memberikan sambutan. Sekalian mau cerita agar Pak Andrie lebih paham tentang KONI,” jelas Wati kepada Radar Cirebon, Sabtu malam (5/10/2024).
“Tanpa saya duga, tiba-tiba Pak Andrie bicara keras dan kasar, membentak saya, sambil nunjuk-nunjuk muka saya,” sambung Wati. Saat kejadian itu, salah satu pengurus KONI, Herawan Effendi mengingatkan Andrie untuk tidak bicara kasar. Apalagi Wati adalah seorang perempuan. Tapi, kata Wati, Andrie semakin tak terkontrol. Ia terus-terusan bicara kasar dan menunjuk-nunjuk wajah Wati.
“Mas Duddy (Duddy Juharno, pengurus KONI Kota Cirebon) yang sejak awal mencoba melerai, juga jadi emosi. Kemudian Pak Andrie dibawa keluar oleh beberapa orang protokol Pemkot Cirebon,” ungkap Wati.
BACA JUGA:Imron: Jangan Termakan Janji-janji Kampanye yang Tak Masuk Akal
Wati bersyukur, saat dibentak Andrie, dirinya diberi kesabaran dengan tidak membalas satu kata pun. Bahkan Wati tetap bersikap diam di tempat, tanpa melakukan perlawanan sedikit pun.
“Kemudian, para wartawan yang ada di lokasi acara menginformasikan kejadian itu di komunitas mereka dan datang ke rumah saya pada malam harinya. Saya gak nemuin wartawan. Saya gak bicara apa-apa ke wartawan. Saya minta tolong, pengurus KONI yang hadir saat acara di Santa Maria untuk menghadapi media dan menjawab pertanyaan wartawan,” ungkap Wati.
Sementara di kediaman Wati pasca kejadian, pengurus KONI menggelar konferensi pers yang menyatakan kekecewaan mereka dengan sikap Andrie Sulistio. "Ini bukan masalah personal. Ini masalah organisasi. Jelas kami sangat kecewa dengan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh seorang ketua DPRD Kota Cirebon terhadap ketua dan pengurus KONI Kota Cirebon di depan publik," ungkap Duddy Juharno, selaku Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon.
Menurut Duddy, sikap arogan dan tidak sopan Andrie terhadap Ketua KONI Kota Cirebon membuat sejumlah pengurus KONI yang ada di lokasi tersebut tidak terima. Pihaknya mencoba melerai, tapi dia menganggap reaksi Andrie semakin keras. Sampai akhirnya muncul pernyataan pribadi yang tidak disukai. Sehingga nyaris terjadi adu fisik. Beruntung, dilerai oleh protokol Pemkot Cirebon.
BACA JUGA:Bedah Buku Perempuan Penggerak Perdamaian di Rumah Rengganis Cirebon