Oleh: Ratna Ningsih*
MASA depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini karna pemuda hari ini adalah masa depan bangsa yang akan datang.
Oleh karena itu, setiap pemuda Indonesia khususnya pemuda daerah, mempunyai peran, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa, atau pun yang sudah menyelesaikan pendidikannya.
Itu semuanya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan dalam mewujudkan visi misi pembangunan daerah, yang pada akhirnya mengarah pada perwujudan cita-cita bangsa termasuk mempertahankan kedaulatan bangsa.
BACA JUGA:Mantapkan Langkah Menuju Zero Stunting
Dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut, tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman.
Masalah-masalah yang harus dihadapi beraneka ragam, termasuk masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul saat ini, maupun masalah yang berpotensi hadir di masa yang akan datang.
Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun potensi masalah yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama Pemuda dari daerah untuk membiasakan diri dalam meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Serta senantiasa memperbaiki produktivitas dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesi) agar tetap berada dalam garis kedaulatan yang berbangsa dan bernegara dengan tujuan utama yaitu mengedepankan asas Pancasila sebagai dasar utama dalam menjaga kedaulatan bangsa.
BACA JUGA:10 Jalan Harus Steril dari APK
Banyak petinggi dan leluhur kita yang berulang mengatakan bahwasanya generasi muda adalah generasi harapan bangsa.
Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat apabila dapat menjadi kenyataan dan terrealisasikan. Akan tetapi, fakta membuktikan bahwa sebahagian generasi muda cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terungkap maupun yang menjadi penyakit masyarakat, menimpa generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan ragam kenakalan remaja.
Belum lagi, beberapa anak muda yang cenderung menghabiskan usianya dengan hal yang kurang bahkan tidak produktif, seperti malas dan bermanja di rumah hanya dengan memainkan smartphone tanpa mempelajari ilmu atau hanya sekadar memainkan gawe online.
BACA JUGA:Institut Teknologi Petroleum Balongan Sukses Helat Wisuda Ke II