172 Peserta Ikuti Lomba Kreasi Tari Tradisional di Mako Polresta Cirebon

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni ikut menari bersama peserta lomba kreasi tari tradisional di Mapolresta Cirebon.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON-Polresta Cirebon menggelar lomba kreasi tari tradisional di Mako Polresta Cirebon, Senin pada 2 September 2024.

Sedikitnya, ada 172 peserta dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA yang mengikuti lomba tersebut.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, lomba kreasi tari tradisional ini, dilatarbelakangi oleh kunjungannya di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Saat saya berkunjung ke sekolah, selalu disambut tari tradisional oleh para siswa. Sehingga, terbesit di hati saya untuk menjaga eksistensi tari tradisional,” kata Kombes Pol Sumarni kepada Radar Cirebon. 

BACA JUGA:Dana Desa Naik, Desa Lebak Mekar Tertinggi, Ini Skala Prioritas Penggunaanya

Karena itu, pada momen HUT Ke-76 Polisi Wanita (Polwan) tahun 2024, pihaknya mengadakan lomba kreasi tari tradisional tersebut. Lomba tersebut juga sebagai wadah bagi para pelajar untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka. 

Ia sengaja mewadahi kreativitas para pelajar di wilayah Kabupaten Cirebon, agar mereka memiliki aktivitas yang positif dan terhindar dari hal negatif. Selain itu, juga untuk memberikan imbauan kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya.

“Kami menyelenggarakan festival tari kreatif nusantara untuk para pelajar Kabupaten Cirebon. Tari kreasi tradisional ini untuk memberikan wadah kepara pelajar se-Kabupaten Cirebon untuk unjuk kemampuan,” ujar Kombes Sumarni.

BACA JUGA:Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar, Bambang Mujiarto Diantar Keluarga dan Pendukungnya

Melalui lomba tersebut, pihaknya ingin mencari talenta-talenta pelajar yang mempunyai kemampuan dan kreativitas di bidang tersebut agar tidak terjerumus pergaulan negatif.

Ia berharap kegiatan semacam ini lebih banyak lagi diadakan dalam rangka memberikan ruang bagi para pelajar untuk dapat menyalurkan bakat serta kreatifitasnya.

“Ada 172 peserta dari berbagai tingkatan, dari mulai TK, SD, SMP sampai SMA. Ada juga peserta dari SLB dan Brebes yang ikut. Kita tidak batasi selama mereka bisa menunjukkan kemampuan. Untuk penilaian kami serahkan kepada juri-juri yang kompeten, termasuk budayawan untuk memberikan penilaian yang objektif,” paparnya. 

BACA JUGA:Museum Topeng Cirebon Diresmikan, Ada Apa Saja? Ini Dia Koleksinya

Kombes Sumarni juga berharap agar generasi muda Kabupaten Cirebon bisa tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan kebudayaan, terutama yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga, meski kemajuan teknologi sudah sangat pesat, mereka juga tetap bangga dengan kearifan lokal di Kabupaten Cirebon.

Tag
Share