Banyak Desa Kekeringan, BPBD Siapkan Bantuan Air Bersih

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kekeringan dari empat desa.-ist-radar cirebon

Sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mulai merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini. Kondisi kekeringan tidak hanya berdampak pada kelangsungan pertanian, tetapi juga menyulitkan ketersediaan air bersih bagi warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kekeringan dari empat desa. Krisis air bersih pertama kali dilaporkan terjadi di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi. 

"Sebelumnya kita mendapat laporan krisis air bersih di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi, langsung kita tangani dengan pengiriman bantuan satu tangki air bersih. Kemudian menyusul hingga saat ini kami menerima tiga laporan baru yaitu dari Desa Cileuya, Kecamatan Cibeureum, Desa Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis, dan Desa Sarewu, Kecamatan Pancalang," ungkap Indra, Rabu (28/8).

Lebih lanjut dikatakan Indra, BPBD Kuningan telah menindaklanjuti laporan-laporan tersebut dengan melakukan assessment (penilaian kondisi) dan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Fokus penanganan terutama terkait rencana pengiriman bantuan air bersih serta persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 

BACA JUGA:Segera Fungsikan Bangunan PMI dan Radio Ranggajati

Dari hasil assessment tersebut, BPBD memastikan perlunya penanganan segera dengan pengiriman bantuan air bersih ke tiga desa tersebut. Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyediakan sarana dan prasarana, seperti bak terpal atau toren berukuran besar untuk menampung air bersih.

"Sehingga nanti saat pengiriman bantuan, tidak perlu lagi kami mengisikan air ke ember atau jeriken warga, melainkan langsung dimasukkan ke bak penampungan sehingga masyarakat bisa mengambil sesuai kebutuhan sekaligus untuk cadangan," ujar Indra.  

Indra juga menyebutkan bahwa penanganan kekeringan, terutama kekurangan air bersih, terkendala oleh jumlah armada tangki yang terbatas. Oleh karena itu, BPBD bekerja sama dengan Baznas dan PMI untuk membantu pengiriman air bersih ke daerah-daerah terdampak kekeringan. 

"Karena dengan tangki yang kami miliki hanya ada satu unit, akan sulit untuk mengirim bantuan ke beberapa desa dalam sehari. Alhamdulillah dari Baznas sudah siap untuk membantu, juga dari PMI," ujarnya.

BACA JUGA:Segera Fungsikan Bangunan PMI dan Radio Ranggajati

Terlebih melihat laporan BMKG yang memprediksi musim kemarau tahun ini terbilang kering dan panjang. Sehingga, menurut Indra, sangat besar kemungkinan dampak kekeringan di Kuningan akan meluas.

Prediksi BMKG kemarau tahun ini akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang, dan awal November baru mulai turun hujan. Ada kemungkinan daerah terdampak kekeringan akan bertambah. 

"Oleh karena itu kita telah menyatakan siaga darurat kekeringan dengan menjalin komunikasi koordinasi dengan banyak pihak seperti Kodim, Polres, PDAM, Baznas, PMI termasuk relawan untuk antisipasinya," sebut indra. (ags)

Tag
Share