Dorong Isu Perempuan Jadi Agenda Strategis di Parlemen

Harlah Kopri ke-56 diisi talkshow bertajuk Pemilu Damai dengan Dialog Budaya, Rabu (22/11).-SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON-radar cirebon

Perempuan seringkali dijadikan objek, dalam hal apapun. Termasuk dalam kontestasi di Pemilu 2024. Makanya, generasi muda, ketika hendak menyalurkan hak pilihnya, diminta untuk tetap kritis.

“Baiknya, saat memilih itu, kita tetap kritis,” kata Aktivis Perempuan, Alifatul Arifiati di sela mengisi Talkshow Pemilu Damai dengan Dialog Budaya dalam Peringatan Harlah Kopri ke-56, Rabu (22/11)

“Karena generasi muda mempunyai kontribusi besar dalam menentukan siapa pemimpin kedepan. Maka pertanyaannya sebenarnya pemimpin ke depan yang diinginkan seperti apa?,” lanjut Alifatul Arifiati.  

Dari sisi perempuan, lanjutnya, tentu pemimpin yang diharapkan adalah mereka yang memberikan akses yang sama bagi semua warga negaranya. “Kalau ada, itu jadi panutan kita. Baik kandidat capres-cawapres, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten atau kota,” katanya. 

BACA JUGA:Siap Antar dari Indramayu ke BIJB

Ditegaskanya, perempuan harus bisa menjadi subjek, bukan objek. “Kalau ada yang datang, tanyakan apa visi misinya,” terangnya. Menurutnya, seringkali para caleg mengobral janji, ketika dia terpilih dan jadi anggota legislatif, akan buat jalan dan lainnya. Padahal, itu semua bukanlah tugas dari anggota legislatif. 

Senyatanya, legislatif itu tugas dan fungsinya adalah controling, budgeting dan legislasi. “Itu tugas mereka. Yang mereka janjikan, tugas dari pihak eksekutif,” katanya. 

Dari sisi perempuan, sejauh ini isu terkait keperempuanan belum dijadikan sebagai isu strategis. “Perempuan seringnya hanya dijadikan sebagai pelengkap saja. Perempuan tidak diberikan akses lebih. Dalam proses pencalegannya pun sama. Posisi perempuan hanya sebagai pelengkap,” tuturnya. 

Sementara itu, Ketua KNPI Kabupaten Cirebon, Moh Aan Anwarudin menambahkan, pemuda adalah calon pemimpin masa depan. Makanya, pemuda harus mempunyai kesadaran dan menyolidkan komunitasnya secara kuat.

BACA JUGA:Investor Dalam Negeri Mendominasi

“Sehingga pemuda menjadi dominan.Teruslah berdiaspora. Selama masih berpikir sendiri-sendiri untuk menciptakan pemilu damai dan lain-lainnya itu agak susah,” pungkasnya. (sam)

Tag
Share