September, Nadzaran Cirebon 2024 di Karang Anom
AGENDA BUDAYA: Kegiatan budaya ”Nadzaran Cirebon, Relevansi Budaya dan Agama” akan digelar pada pertengahan September mendatang.-ADE GUSTIANA // RADAR CIREBON-
Yayasan Saung Langit Utama bersama warga Karang Anom, Kelurahan Pegambiran, akan menyelenggarakan kegiatan budaya dengan tema ”Nadzaran Cirebon, Relevansi Budaya dan Agama” pada pertengahan September mendatang.
Kegiatan ini akan menampilkan berbagai pagelaran seni dan budaya serta menjadi ajang silaturahmi Forum Antar Umat Beragama.
Acara tersebut akan mendatangkan sejumlah tokoh budaya, termasuk budayawan Sunda, Dedi Mulyadi.
Ketua Panitia Nadzaran Cirebon 2024, Andri Nooryadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meluruskan konsep nadran yang selama ini sering salah ucap.
“Di Kota Cirebon kami melihat adanya celah tersebut, karena beberapa tahun terakhir acara ini tidak dilaksanakan,” katanya pada Sabtu (24/8) lalu.
Ia melanjutkan bahwa pihaknya ingin mengembalikan nadran kepada konsep awalnya sebagai simbol Caruban Nagari, yang berarti campuran berbagai suku dan bangsa.
Menurutnya, Cirebon merupakan miniatur nusantara.
“Pada pagelaran pertama, kami akan menabuh gong di sore hari sebanyak empat kali. Ini adalah simbol pergantian waktu. Empat kali karena mencerminkan jumlah rakaat salat zuhur dan juga empat elemen: air, api, angin, dan udara,” tuturnya.
Selanjutnya, acara akan dilanjutkan dengan pertunjukan topeng panji dan jaran lumping, yang melambangkan ajaran lempeng.
“Manusia yang mengikuti aturan akan mendapatkan keberuntungan, yang kami simbolkan dalam pertunjukan ini. Untuk mengingatkan kita kepada Yang Maha Kuasa, acara akan ditutup dengan doa,” jelasnya.
Pembina Yayasan Saung Langit Utama, Kusuma Nata Atmaja, menyampaikan bahwa sebagai umat Muslim, tidak boleh melupakan peran Allah.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan tabur berkah, serta pembagian nasi tumpeng dan buah kepada masyarakat.
“Menjelang malam hari, akan ada obor yang mengusung panji saka merah putih dan panji Saung Langit,” pungkasnya. (ade)