50 Peserta Ikuti Workshop Jurnalistik “Urgensi Lembaga Pers Mahasiswa di Tengah Tsunami Informasi”
AJI Biro Cirebon dan UIBBC menggelar Workshop Jurnalistik di Auditorium kampus setempat, Kamis 22 Agustus 2024.-dokumen -tangkapan layar
Pada slide pertama, dijelaskan bahwa di era tsunami informasi ini, semua bisa menjadi jurnalis.
BACA JUGA: Belum Diperbaiki, Pedestrian di Bantaran Sungai Sukalila Makin Parah
Ia juga membahas konsep piramida terbalik dan dasar-dasar menulis berita, termasuk pemenuhan informasi 5W+1H.
Koordinator AJI Kota Bandung Biro Cirebon, Abdullah Fikri Ashri, mengapresiasi kolaborasi workshop dengan UIBBC.
Fikri mengatakan bahwa sebagai organisasi jurnalis, AJI memiliki visi untuk menjaga kebebasan dan kemerdekaan pers.
BACA JUGA:Maju Pilkada, Anggota DPRD Ajukan Surat Pengunduran Diri Pada Saat Pendaftaran
Di usia yang menginjak 30 tahun, AJI sudah berada di hampir seluruh provinsi dan kota dengan ribuan anggota.
AJI tidak hanya mewadahi jurnalis, tetapi juga membuka pintu untuk pers mahasiswa sejak Kongres X AJI tahun 2017.
“Organisasi jurnalis yang didirikan melalui penandatanganan Deklarasi Sirnagalih pada 17 Agustus 1994 di Bogor ini mendorong pembentukan dan peningkatan kompetensi lembaga pers mahasiswa,” katanya.
Fikri menambahkan bahwa saat ini kita memasuki era tsunami informasi, di mana informasi ibarat gelombang besar dan tinggi. Semua terpapar, dari informasi yang penting hingga yang tidak dibutuhkan.
“Di tengah kondisi ini, fungsi pers sebagai penjernih informasi harus hadir, termasuk di kampus,” terang Fikri.
Pria kelahiran Kota Makassar ini juga mengatakan bahwa lembaga pers bisa meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa, yang berguna jika mereka ingin menjadi dosen, peneliti, jurnalis, atau ASN.
BACA JUGA:556 Pengembang Perumahan, Hanya 98 yang Serahkan PSU, Kenapa Ya?
“Saat ini, setiap instansi memiliki bidang humas yang salah satu fungsinya adalah membuat rilis pers,” terangnya.