Jangan Percaya Calo Dengan Iming-iming Bisa Loloskan Peserta Jadi CPNS
Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Ramdan SAP saat memberikan penjelasan terkait kebutuhan CPNS dengan membuka 60 formasi.-dokumen -tangkapan layar
“Jika terjadi, peserta dipastikan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) CPNS,” tegas Ramdan.
Selain itu, lanjut Ramdan, jangan percaya yang namanya calo dengan iming-iming bisa meloloskan peserta menjadi CPNS.
“Jangan sampai di manfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Kemudian, Jika ada hal-hal yang kurang jelas, tanyakan langsung ke BKPSDM atau melalui Instagram (IG) resmi BKPSDM @bkpsdm.cirebonkab,” terangnya.
BACA JUGA: ISTIMEWA! 24 Tahun Absen, Ribuan Orang Tumpah Ruah di Pembukaan Porkab Cirebon 2024
Ramdan menjelaskan, ada strategi empat strategi untuk keseimbangan dalam pemenuhan CASN di tahun 2024.
Yang pertama adalah fokus pada pelayanan dasar: tenaga guru dan kesehatan. Kedua, seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non ASN di instansi pemerintah.
Ketiga, merekrut talenta-talenta baru (fresh graduate) melalui seleksi CPNS. Yang keempat, mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transpormasi digital.
BACA JUGA:Bawaslu Kuningan Petakan Kerawanan Pilkada, Soal Politik Uang dan Netralitas ASN
“Empat strategi itulah yang sedang dilakoni pemerintah. Dan saat in pemerintah daerah sudah melakukan pelayanan dasar yakni, penataan non ASN menjadi PPPK, yang mayoritasnya adalah guru dan tenaga kesehatan. Mereka kan kebanyakan honorer,” ungkapnya.
Oleh karena, penerima CPNS kali lebih kepada jabatan teknis, untuk 60 formasi.
Jumlah tersebut merupakan usulan pemerintah daerah ke BKN, setelah melalui proses panjang bersama seluruh OPD yang membutuhkan. Kemudian, usulan itu diramu dengan melihat empat strategi tadi.
“Usulan itu juga tentunya dilakukan verifikasi oleh BKN. Dan angkanya tidak berubah, sesuai kebutuhan yakni 60 formasi,” tandasnya.