Cak Imin Tak Hadiri Panggilan PBNU, Sebut PKB dan PBNU Ada Hubungan Historis dan Dokumentasi

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar-ist-radar cirebon

Seperti diperkirakan sejak awal, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tidak memenuhi undangan tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (21/8). Meski demikian, PBNU tetap jalan terus. Mereka akan mengumumkan hasil kerja panitia khusus (pansus) yang dibentuk untuk mengusut dugaan pelanggaran PKB.

Rais Syuriah PBNU KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada Muhaimin dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid untuk hadir serta memberikan klarifikasi. Namun, dua elite PKB itu malah tidak hadir.

”Kami memutuskan bahwa PKB tidak bisa berkoordinasi dengan PBNU,” katanya. Padahal, lanjut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut, secara historis dan dokumentasi, ada hubungan erat antara PKB dan PBNU.

Cholil menerangkan, pansus akan melaporkan hasil kerja mereka ke PBNU. Hasilnya secara utuh akan ditetapkan dalam waktu dekat. Tepatnya sebelum PKB menggelar muktamar di Bali pada 24–25 Agustus mendatang. Dia juga menyampaikan, tindak lanjut atas ketidakhadiran Ketum dan Sekjen PKB akan diserahkan kepada tim panel yang dinakhodai KH Anwar Iskandar dan Kiai Amin Said Husni.

BACA JUGA:Pasangan Karna Sobahi dan Koko Suyoko Daftar ke KPU 27 Agustus

Sementara itu, tim panel PBNU Umarsyah menjelaskan, tim panel sudah memberikan kesempatan kepada Muhaimin untuk bertemu tatap muka. ”Tapi alhamdulillah, ketidakhadiran beliau ini tentu tidak mendukung upaya konstruktif PBNU yang ingin melakukan perbaikan,” ucapnya. Padahal, menurut dia, tidak terlampau banyak masalah yang akan mereka angkat.

Umarsyah menuturkan, PBNU berencana fokus pada tiga isu utama. ”Yang pertama masalah kewenangan-kewenangan dewan syuro (PKB) yang semakin hari semakin menipis, semakin bergeser ke ketua umum DPP PKB,” katanya.

Kedua, soal permusyawaratan. PBNU ingin mendalami permasalahan seputar proses permusyawaratan di internal PKB. Ketiga, tata kelola organisasi. ”Tiga hal itu sebenarnya fokus kami untuk melakukan pendalaman hari ini (kemarin, Red),” pungkasnya.

Hingga kemarin, Muhaimin belum bisa dikonfirmasi terkait ketidakhadirannya di PBNU. Namun, pagi kemarin Muhaimin menulis sindiran di akun X-nya: ”Pagi sobat. Hati-hati, ada pembegalan beratribut akhlakul karimah.” Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal kalimat tersebut.

BACA JUGA:Tolak Manipulasi UU Pilkada, Mahasiswa Blokade Jalan Utama

Sementara itu, situasi di Bali saat muktamar PKB akhir pekan ini diprediksi bakal ramai. Sebab, hampir bersamaan, ada pengerahan personel GP Ansor dan Pagar Nusa ke Bali. GP Ansor mengerahkan anggotanya dari Jawa Timur dan Bali ke Badung. Acaranya bertajuk Apel Kesetiaan kepada PBNU. Acara tersebut digelar pada 21–25 Agustus 2024.

Agenda yang sama diterangkan dalam surat resmi Pimpinan Pusat Pagar Nusa. Mereka mengerahkan personel dari PW Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan Jakarta. Kemudian juga dari PW Lampung, Bali, dan NTB. (wan/c9/oni)

Tag
Share