Eksistensi Konten Dakwah
Ilustrasi eksistensi konten dakwah.-istimewa-
BACA JUGA:Teguh Sudah Komunikasi dengan Ayu
Konten yang bernilai itu tidak mengandung SARA, tidak mudah menghakimi, tidak menghujat, tidak mengolok-olok, tidak ada unsur kebencian, serta tidak menyebar fitnah.
Dan sudah menjadi keharusan untuk sekarang ini jika konten dakwah dikemas sesuai dengan kaidah-kaidah Islam, tidak melanggar norma, referensinya harus jelas sesuai dengan Alquran dan Hadits disertai data yang valid serta dalil yang sahih dengan kemasan yang ada hubungannya dengan kehidupan sekarang atau menurut bahasa Gen Z adalah dakwah relate kehidupan. (*)
*Penulis adalah Pengurus Fatayat NU Cirebon