Kasus Tawuran, Pj Bupati Cirebon akan Kumpulkan Kepsek, Guru, dan Orang Tua Siswa
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya dan Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni menjawab pertanyaan wartawan soal langkah pencegahan tawuran pelajar.-cecep nacepi-radar cirebon
BACA JUGA:Astra Group Cirebon Raya Gelar Pekan Olahraga
Sementara itu, pemerhati kebijakan publik Rizky Pratama mengatakan kejadian ini harus menjadi peringatan bagi Dinas Pendidikan. "Pergaulan di lingkungan sekolah harus diperketat. Pihak sekolah harus berani mendisiplinkam anak-anak atau siswa yang terjerumus pergaulan yang mengarah ke kenakalan remaja," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan yang harus mengambil langkah cepat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. “Dinas Pendidikan harus ambil sikap. Evaluasi menyeluruh, jangan sampai ada korban lagi," tandasnya.
Terpisah, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menyatakan kenakalan remaja dan masalah tawuran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) semua pihak. Sehingga, pihaknya bersama pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan preventif ke sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat di Kabupaten Cirebon.
“Kita ajak generasi muda Kabupaten Cirebon untuk menyiapkan diri mereka menjadi generasi emas dan jangan sampai terlibat kegiatan yang negatif. Namun tetap saja masih ada kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Sehingga ini menjadi PR kita semua," katanya.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Bentuk Tim Benahi Manajemen RSUD Arjawinangun
Seperti diberitakan, tawuran pelajar SMP di Desa Cangkuang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, merenggut 1 nyawa pelajar. Korban adalah Ade Irawan (16), pelajar SMPN 1 Pabuaran. Peristiwa itu terjadi Senin petang (5/8/2024), dan jenazah dimakamkan pada Selasa pagi (6/8/2024).
Anggota keluarga korban, R Lesmana, mengatakan ada berbagai luka di tubuh Ade Irawan. “Secara kasat mata, korban mengalami luka seperti sayatan di beberapa titik. Pertama, pada paha sebelah kiri, kaki depan jempol, dan jari-jari luka mengelupas. Ada satu luka yang menganga di bagian ketiak, dan luka punggung,” ujarnya.
Diceritakan Lesmana, Senin sore itu korban sempat pulang ke rumahnya di Pabuaran Kidul, Kecamatan Pabuaran. “Sore korban pulang ke rumah, sebelum magrib. Tidak berapa lama, kemudian dijemput temannya dan berangkat lagi sampai nggak ada kabar. Pada malam harinya dari pihak desa kasih info kalau Ade sudah ada di rumah sakit," katanya.
Terkait penanganan kasus ini, Lesmana mengatakan pihaknya menunggu hasil penyelidikan oleh kepolisian Polresta Cirebon. “Polisi mengatakan masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.
BACA JUGA:Hari Ini KPU Rapat Pleno Penetapan Kursi
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Pabuaran Wawan Irwanto mengatakan Ade Irawan merupakan siswa mereka. “Korban ini benar siswa kami yang duduk di kelas 9D. Korban merupakan siswa pindahan dari MTs. Sejak Agustus 2023 lalu korban dan temannya pindah ke sekolah kami," ujarnya.
Sedangkan Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno mengatakan pihaknya langsung bergerak melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Hanya dalam waktu hitungan jam, identitas dari terduga pelaku dikantongi sekaligus mengamankan terduga pelaku itu.
Tidak hanya terduga pelaku, pihaknya juga menyita barang bukti. Di antaranya, dua celurit, satu pedang, dan pakaian yang digunakan pelaku saat melakukan aksi kejahatannya. Terduga pelaku dan barang bukti hingga kemarin sudah berada di Mapolresta Cirebon di Sumber.
Masih kata Kasat Reskrim, para pelajar itu tidak saling kenal. Terduga pelaku yang diamankan, sambung Kasat Reskrim, mengaku pihak korban atau yang meninggal dunia yang menantang tawuran terlebih dahulu lewat konten medsos. "Diakui oleh kedua kelompok itu bahwa yang mulai menantang dan admin itu adalah korban yang sekarang meninggal dunia itu," tutur Kompol Hario Prasetyo Seno.