Partitur untuk Karya-karya Mama Djana

TAKZIAH: Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi melayat ke kediaman almarhum Mama Djana di RT/RW 4/1, Kebonbaru, pada Rabu (31/7) lalu.-ADE AGUSTINA-RADAR CIREBON

Pemkot Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berencana untuk membuat partitur atau pembukuan notasi dari karya Maestro Tarling Klasik, almarhum Djana Partanain.

Partitur adalah bentuk tertulis atau tercetak dari komposisi musik suatu lagu atau karya musik instrumental, yang berisi simbol-simbol notasi musik untuk melambangkan nada, ritme, atau akor dari karya musik tersebut.

”Selain notasi dari karya-karya almarhum yang telah didokumentasikan dalam berbagai platform, kami berharap ada kompilasi dari semua karya tersebut,” tutur Pj Walikota Cirebon, Drs. H Agus Mulyadi, MSi, di kediaman almarhum di RT/RW 4/1, Kebonbaru, pada Rabu (31/7) lalu.

Dengan adanya partitur, karya-karya tersebut bisa diinventarisasi dan menjadi bagian dari dokumen atau kekayaan budaya Cirebon yang terdokumentasi secara visual maupun fisik.

”Tujuannya agar bisa dipelajari secara mendalam dari segi seni musiknya. Saya telah meminta kepada Pak Kadis Budpar untuk berkomunikasi dengan keluarga almarhum. Setelah kompilasi ini selesai, kami akan memberikan penghargaan dalam bentuk hak kekayaan intelektual,” kata Agus.

Dia menambahkan bahwa Kota Cirebon merasa sangat kehilangan atas berpulangnya tokoh budaya yang dikenal sebagai Mama Djana.

”Kami mengucapkan duka cita yang mendalam. Informasi yang kami terima, pelajari, dan diskusikan dengan para budayawan menunjukkan bahwa Mama Djana adalah pelopor kesenian tarling klasik,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa seni tarling merupakan bagian dari karakteristik budaya pantura, dan Mama Djana adalah pioner dalam bidang ini. 

”Karena itu, pantaslah jika beliau disebut Maestro Tarling Klasik,” tambahnya.

Berdasarkan pembicaraan dengan keluarga, Agus menyebutkan bahwa cucu Mama Djana, Arif Muarif, akan meneruskan kecintaan terhadap kesenian tarling klasik.

Beberapa karya Mama Djana sudah terdokumentasikan dengan baik, baik melalui kaset recorder maupun dalam format digital seperti YouTube dan Spotify.

”Dokumentasi karya almarhum sudah cukup baik, dan kami akan terus mendukung pelestariannya,” pungkasnya. (ade)

Tag
Share