Dampak Cek Khodam
Ilustrasi cek khodam di media sosial.-istimewa-
Ini juga mencerminkan bagaimana generasi muda menggunakan media sosial sebagai wadah untuk ekspresi diri dan eksplorasi identitas spiritual mereka.
Meskipun praktik “cek khodam” di media sosial dapat dilihat sebagai bentuk adaptasi budaya, penting juga untuk mempertimbangkan dampak psikologis dan sosialnya.
Kepercayaan terhadap khodam dan makhluk halus bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap cara pandang seseorang terhadap kehidupan dan lingkungannya.
Bagi sebagian orang, kepercayaan terhadap khodam bisa memberikan rasa aman dan perlindungan. Namun, bagi yang lain, hal ini bisa menimbulkan ketakutan dan kecemasan.
BACA JUGA: Pj Bupati Cirebon: Pembongkaran Sudah Melalui Sejumlah Tahapan, Siapkan Pelatihan bagi Pekerja Warem
Di era digital, di mana informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarkan, penting untuk memiliki pemahaman kritis terhadap konten yang dikonsumsi.
Selain itu, penyebaran praktik ini juga bisa memperkuat stereotip dan mitos yang mungkin tidak selalu didasarkan pada fakta atau bukti ilmiah.
Dalam konteks ini, media sosial bisa menjadi pedang bermata dua yang memperkuat kepercayaan budaya sambil juga berpotensi menyesatkan.
Indikasi maraknya ketertarikan pengguna Tiktok terhadap kemunculan cek khodam adalah FOMO (Fear of Missing Out).
BACA JUGA:Warem Dibongkar, Pemdes Bakal Bangun Sejumlah Warung Untuk Disewakan
Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi jembatan antara tradisi lama dan teknologi modern, memungkinkan praktik spiritual untuk beradaptasi dan bertahan dalam konteks digital.
Penting bagi pengguna untuk memiliki kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang motivasi mereka sendiri ketika terlibat dalam praktik ini, serta untuk tetap kritis terhadap informasi dan konten yang mereka konsumsi di media sosial. (*)
*Penulis adalah Ketua Qohuwa Buntet Pesantren Cirebon