Warem Dibongkar, Pemdes Bakal Bangun Sejumlah Warung Untuk Disewakan

Warung nasi milik warga setempat merupakan satu dari puluhan warung di kawasan Goa Macan yang tidak dibongkar Pemkab Cirebon, kemarin.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Pembongkaran puluhan warem remang-remang (warem) Goa Macan di Blok Karangbaru Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol membawa angin segar untuk warga setempat yang mencari nafkah halal. 

Masyarakat merasa senang dengan pembongkaran tempat yang diduga sebagai  lokasi prostitusi tersebut.

Mereka juga berharap pembongkaran puluhan warem itu, dapat menghilangkan stigma negatif dari daerah sebelah. 

Salah satunya, yang disampaikan pemilik warung nasi di lokasi Goa Macan, Dian (31). Dian mengaku, sudah membuka warung nasi di lokasi tersebut sejak tahun 2008 lalu. Dirinya hanya berjualan nasi untuk memenuhi kebutuhan makan para sopir truk.

BACA JUGA:FK UGJ Gandeng RSD Gunung Jati dan RSUD Waled, Siapkan Dokter Profesional

“Warung nasi untuk kebutuhan makan sopir. Sejak ada ibu saya yang jaga warung di tahun 2008, warem sudah ada. Awalnya, warem di belakang sekarang makin banyak,” kata Dian, kemarin. 

Dian mengaku, selama berusaha membuka warung nasi di lokasi tersebut dirinya kerap dipermalukan masyarakat dari daerah lainnya. Hal itu sering dialaminya ketika pulang belanja dari pasar membeli bahan-bahan yang akan diolah menjadi makanan untuk dijual di warungnya. 

Ketika hendak turun dari kendaraan angkutan umum di lokasi Goa Macan, Dian mengaku, sering mendapat pertanyaan yang menyakitkan dari sesama penumpang hingga sopir angkutan.

BACA JUGA:UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Cetak Lulusan Berkompeten

“Kalau saya bilang saya turun (Goa Macan, red), itu ada saja yang nyeletuk, ceweknya cantik-cantik enggak. Memdengar itu, saya merasa sakit hati,” tutur Dian.

Setelah bertahun-tahun menanggung malu itu, dirinya mendapat kabar baik, terkait rencana penertiban yang dilakukan Satpol PP. Diakui Dian, awalnya sempat hawatir kalau pembongkaran itu untuk semua warung di Goa Macan. Untungnya, pembongkaran hanya untuk warem saja. 

“Saya kan warung biasa, hanya menjual makanan untuk para sopir, bukan warung plus-plus. Tapi alhamdulillah kata pihak desa, yang dibongkar hanya warung yang benar-benar seperti itu saja,” katanya.

BACA JUGA:Kriteria Pemimpin yang Dibutuhkan Kota Cirebon

Menurutnya, keberadaan warem di Blok Karangbaru yang dikenal dengan sebutan “gandengan” sudah ada sejak puluhan tahun silam. Hanya saja, lokasi warem dahulu masih jauh dari permukiman warga.

Tag
Share