Mengontrol Asupan Manis Pada Anak
Ilustrasi asupan manis pada anak.-istimewa-
BACA JUGA:2 Direktur RSUD Mundur, Sekda : Pengunduran Diri Tidak Terkait Kasus Ataupun Persoalan Lain
Kemudian salah satu contoh kasus kebiasaan anak yang sering mengonsumsi minuman manis adalah yang dialami oleh seorang siswa SMA bernama M. Farhan.
Menurut pengakuannya, ketika kecil dirinya tidak pernah meminum air putih, bahkan dirinya lebih sering mengonsumsi minuman manis dalam kemasan. Akibatnya, sejak tahun 2020 dirinya harus melakukan cuci darah seumur hidup.
Kebiasaan anak yang sering mengonsumsi minuman manis tersebut seharusnya bisa kita atur. Kita sebagai orang tua perlu memiliki kesadaran bahwa mengonsumsi minuman yang manis pada anak, termasuk soft drink, minuman manis dalam kemasan, serta produk minuman lainnya seperti susu dengan tinggi gula, tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak dari minuman manis ini juga luar biasa. Minuman manis terutama yang mengandung high fructose itu tidak menggunakan insulin untuk metabolismenya, tetapi langsung di liver.
BACA JUGA:Jepang Saat Ini Hadapi Kekurangan Pengemudi
Itu bisa mengakibatkan pelemakan hati hingga akhirnya insulin resisten yang kemudian menjadi obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya.
Dalam hal ini pemerintah harus bisa lebih memperkuat aturan untuk pengendalian konsumsi minuman manis dalam kemasan.
Saat ini akses masyarakat pada minuman manis sangat mudah dan murah. Bahkan, setiap minimarket menyediakan produk minuman manis dalam kemasan dengan berbagai pilihan dan jenis.
Kemasannya pun dibuat menarik sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.
BACA JUGA:Indrawati Minta Putusan PN Dijalankan oleh Benjamin Setiabudi
Menurut situs kompas.id, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengusulkan untuk setiap makanan ataupun minuman dalam kemasan yang dijual tidak hanya diberikan label nutrisi, tetapi juga dengan jelas menunjukkan berapa banyak kandungan gula di dalamnya.
Caranya yaitu bisa dibuatkan gambar dengan perbandingan berapa sendok gula yang terkandung. Ini akan lebih memudahkan masyarakat untuk menyadari kandungan gula yang terkandung dalam produk tersebut. Penulis juga setuju dengan usulan tersebut.
Selain itu, untuk mencegah dari risiko penyakit diabetes pada anak, kita sebagai orang tua harus bisa mengatur pola makan anak kita, terutama untuk makanan dan minuman manis ini. Di bawah ini ada lima cara yang bisa kita lakukan.
Pertama, kurangi porsi secara perlahan. Jika anak kita disuruh langsung menghilangkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis pasti tidak akan mudah.