Mengontrol Asupan Manis Pada Anak
Ilustrasi asupan manis pada anak.-istimewa-
BACA JUGA:Dua Teman Vina Jadi Saksi di PK Saka Tatal, Ungkap Sempat Bareng Pukul 17.45 sebelum Dijemput Eky
Perlu diketahui, gula adalah karbohidrat sederhana, sehingga akan lebih cepat diserap oleh tubuh yang dapat menyebabkan tubuh anak menjadi lebih cepat lemas dan mengantuk.
Mengonsumsi gula secara berlebihan dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan munculnya berbagai penyakit, seperti diabetes.
Berdasarkan Data Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan lebih dari 50 persen anak-anak usia 3-14 tahun mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali sehari.
Tingkat konsumsi minuman manis pada anak merupakan yang paling tinggi dibandingkan kelompok usia lain.
BACA JUGA:Iptu Rudiana Muncul, Tegaskan Tak Ada Rekayasa
Secara rinci, proporsi kebiasaan mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali sehari pada anak usia 3-4 tahun sebesar 51,4 persen, usia 5-9 tahun sebesar 53,0 persen, dan usia 10-14 tahun sebesar 50,7 persen.
Sementara rata-rata nasional, proporsi kebiasaan minuman manis masyarakat yang lebih dari satu kali sehari sebesar 47,5 persen.
Tingginya kebiasaan mengonsumsi minuman manis pada anak-anak di Indonesia meningkatkan risiko diabetes yang semakin dini.
Jika sebelumnya pasien diabetes sering kita temukan di usia lebih dari 40 tahun, namun saat ini tidak jarang kita menemukan pasien diabetes di usia anak-anak.
BACA JUGA:Sidang PK Saka Tatal, Pengacara Yakin TKP Hanya di Flyover Talun
Penyakit diabetes ini sangat erat terkait dengan pola makan yang tidak sehat, terutama mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Risiko itu akan semakin meningkat apabila anak mager (malas gerak).
Penyakit diabetes pada anak perlu kita waspadai bersama. Sebab, diabetes menjadi pintu masuk berbagai penyakit lain yang lebih berat, mulai dari serangan jantung, stroke, amputasi, kebutaan, dan gangguan ginjal yang membutuhkan cuci darah seumur hidup.
Pada jangka panjang, seseorang dengan diabetes bisa saja tidak hanya mengalami satu jenis penyakit kronis, tetapi juga berbagai penyakit sekaligus.
Semakin dini seseorang mengalami diabetes, risiko penyakit-penyakit tersebut akan semakin mudah. Karena itu, hal ini harus kita waspadai dan menjadi kesadaran bersama jika terjadi pada anak-anak kita.