Antisipasi Karhutla Gunung Ciremai

Kepala BTNGC Toni Anwar menyampaikan pihaknya telah mengerahkan tim untuk membuat sekat bakar di kawasan Gunung Ciremai dan memperketat patroli dengan melibatkan drone.-Agus Panther/Radar Kuningan-radar cirebon

Berbagai upaya tengah dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini. Salah satunya dengan menyiapkan sekat bakar dan memperketat patroli dengan melibatkan drone. Melakukan langkah koordinasi dengan lembaga lainnya dan juga masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Ciremai.

Kepala BTNGC Toni Anwar mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tim untuk membuat sekat bakar di kawasan Gunung Ciremai yang terbilang rawan kebakaran. Disebutkan, ada 12 jalur sekat bakar telah dibuat dengan total panjang mencapai 42 kilometer.

"Sekat bakar ini berukuran lebar 3 meter, kita telah bersihkan dari rumput ilalang dan ranting sehingga tidak ada lagi bahan bakar di jalur tersebut. Sekat bakar ini akan berfungsi sebagai pemutus api jika terjadi kebakaran agar api tidak menyeberang ke lahan yang lebih luas," papar Toni, akhir pekan kemarin. 

Upaya lainnya, kata Toni, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa stakeholder seperti BPBD, Kodim dan Polres termasuk melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan para relawan yang selama ini berkomitmen dalam menjaga kelestarian alam.

BACA JUGA:Lagi, Polisi Gagalkan Tawuran

"Sebagai antisipasi, kita juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha wisata alam di kawasan Ciremai untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan. Selain itu juga kita rutin melakukan patroli dengan melibatkan unsur dari TNI-Polri dengan didukung pengawasan dari udara menggunakan drone," lanjut Toni.

Toni mengatakan, ada dua unit drone siap dioperasikan untuk memantau kawasan hutan Ciremai dari udara. Dengan menggunakan drone ini, lanjut Toni, pengawasan kawasan Gunung Ciremai bisa lebih luas dan cepat mendeteksi titik api jika terjadi kebakaran sehingga penanganan pun bisa dilakukan lebih cepat pula.

"Termasuk mendeteksi pergerakan mencurigakan jika ada oknum tidak bertanggungjawab sengaja melakukan pembakaran hutan. Sehingga bisa segera diantisipasi sekaligus menindak pelakunya," ujar Toni.  

Selain membuat sekat bakar hingga puluhan kilometer, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk tindakan penanganan jika kebakaran terjadi. Mulai dari keberadaan embung atau penampung air di daerah kering dan rawan kebakaran hingga peralatan seperti jet shooter, tongkat pemukul api, parang dan lainnya.

BACA JUGA:Mobil Listrik Konsep Daihatsu me:MO Mejeng di GIIAS 2024

Kendati begitu, Toni berharap, kebakaran hutan Ciremai tidak terjadi lagi di tahun ini. Meskipun berdasarkan hasil penelitian BMKG menyatakan musim kemarau tahun ini terbilang kering, namun pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan Ciremai.

"Kami juga mengharapkan partisipasi dan kesadaran masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai untuk turut serta menjaga agar kebakaran hutan jangan sampai terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu menambahkan, dalam upaya antisipasi bencana hidrometrologi, kebakaran hutan dan lahan, BPBD Kuningan sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyusun langkah konkret pencegahan dan penanganan. Namun yang terpenting, kata Indra, dalam menghadapi ancaman bencana kebakaran hutan ini lebih mengedepankan upaya preventif seperti patroli di darat maupun udara menggunakan drone.

"Kami menggelar rapat koordinasi melibatkan banyak pihak seperti dari Polres, Kodim, Kejaksaan, Pengadilan Negeri juga dari BTNGC, Perhutani dan pihak terkait termasuk relawan telah bersepakat untuk membentuk Satgas Karhutla. Nanti kita akan berbagi tugas dan kewenangan sehingga tidak terjadi miss komunikasi untuk berkoordinasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan di Kabupaten Kuningan," sebut Indra.

Tag
Share