Keong Sawah, dari Hama Menjadi Hidangan di Atas Meja Makan

Keong sawah-istimewa-

Oleh: Frian Abdulrachman Saleh SPd*

KEONG sawah yaitu sejenis siput air tawar yang sering ditemui dalam persawahan maupun sungai-sungai kecil di area persawahan, bukanlah seekor keong racun.

Keong sawah pada umumnya memiliki nama latin Pila Ampullaceal dan memiliki warna cangkang hijau pekat hingga hitam.

Binatang ini lebih menyukai perairan jernih dan bersih. Penyebarannya di perairan air tawar Asia Tropis seperti di negara kita tercinta yaitu, Negara Indonesia. 

BACA JUGA:Etika Berbicara

Keong sawah (Pila Ampullacea) sering membuat ulah kepada petani, khususnya para petani padi. Sehingga dikategorikan hama tanaman padi, yang membuat para petani kesal dibuatnya sampai menggeleng-gelengkan kepala. Ini dikarenakan keong sawah merupakan salah satu jenis hama yang menggrogoti bagian-bagian batang padi. 

Bahkan menggrogoti pada bagian daun padi hingga menyebabkan terhambatnya fase pertumbuhan pada tanaman padi, lantaran rusaknya bagian-bagian terpenting pada tanaman padi.

Dampak terburuknya, bisa menyebabkan kematian pada tanaman tersebut. Ini merupakan bukti kekejaman hama seekor siput sawah yang merusak tanaman padi. 

Untuk menanggulanginya para petani padi biasanya menggunakan berbagai macam cara. Salah satunya yaitu melakukan pembersihan dengan melaksanakan pengambilan keong sawah oleh para petani secara manual.

BACA JUGA:RMA Attaqwa Gelar Supercamp VII Dihadiri Kepala BI dan Pj Sekda

Cara penanggulangan pada hama keong sawah dengan melaksanakan pengambilan secara manual yang dilakukan para petani inilah yang merupakan cikal bakal awal mulanya terjadi sebuah olahan makanan keong sawah menjadi kuliner yang lezat untuk disantap. 

Ini terjadi lantaran faktor kesenjangan para petani pada zaman dulu yang kesejahteraannya hidup sederhana. Yang membuatnya mempunyai mindset cara mengolah hama keong sawah menjadi makanan hingga dihidangkan pada meja makan yang layak untuk dikonsumsi.

Olahan-olahan makanan keong sawah menggugah selera disajikan seperti sate, sup, soto dan rebusan keong sawah dengan bumbu rempah gurih pedasnya, ini mempunyai nama yang unik di daerah tempat tinggal penulis berada yaitu sering disebut rebusan tutut gurih pedas.

Meskipun terdengar asing bagi beberapa orang, namun masyarakat Indonesia sudah lama mengenal dan mengkonsumsi keong sawah sebagai makanan tradisional.

Tag
Share