Kamis, 14 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Adu Jargon ala Bacawali
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 14 Jul 2024 - 17:35
ilustrasi--
adu jargon ala bacawali oleh: agung sedijono* sebentar lagi, tepatnya tanggal 27 november 2024, negara akan menggelar pesta demokrasi pemilukada serentak (gubernur, bupati, dan walikota). meskipun masa kampanye belum tiba, tapi kita sudah menyaksikan aneka adu jargon ala bacawali (bakal calon walikota) yang menyesaki ruang udara di berbagai sudut kota. ada yang mejeng bergensi di papan reklame raksasa, ada yang sedang-sedang saja berbentuk baliho, dan ada pula yang kecil dan terpaku/terikat di batang pohon/tiang listrik. baca juga:teriakkan “lanjutkan” warnai kegiatan senam ceria bersama imron lantas apa kira-kira yang ada di benak para pengguna jalan ketika melihat dan membaca jargon-jargon tersebut? mungkin ada yang takjub dengan sajian kata-kata indah. atau malah bikin pusing? dan tak tertutup kemungkinan justru cuek-cuek saja, alias emang gue pikirin. kali ini saya sebagai salah satu pengguna jalan yang hampir setiap hari mondar-mandir dan berkeliling kota tergelitik untuk mengulas sekilas tentang apa makna di balik jargon-jargon itu. namun sebelumnya mari kita ingat kembali istilah ramah (religius, aman, maju, aspiratif, dan hijau) yang beken pada tahun 2014-2018 dan secara formal telah ditetapkan menjadi visi walikota pada masa itu. selanjutnya kita tentu belum lupa dengan jargon sehati (sehat, hijau, agamis, tenteram, inovatif) yang dihelat pada tahun 2018-2023 sebagai visi walikota. baca juga:fitria kantong surat tugas untuk pilkada 2024 dari pdip, kader banteng diminta patuh kedua jargon itu tampak indah. hanya, yang menjadi persoalan adalah apakah indahnya jargon itu melahirkan aksi nyata di lapangan yang ujung-ujungnya membuat masyarakat merasa bahagia dan sejahtera? semuanya tentu terpulang kepada penilaian warga masyarakat sendiri selaku obyek sekaligus penikmat hasil-hasil pembangunan. selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan saya, setidaknya ada 15 (lima belas) bacawali yang sempat saya sisir dan dokumentasikan dari berbagai media/papan reklame yang tersebar di berbagai sudut kota. mari kita simak satu per satu: pertama: mau jadi walikota, #mimpi aja dulu dan gasss keun. sepertinya jargon ini hanya iseng menjajaki medan laga. siapa ngerti mimpi bisa jadi kenyataan, entah kapan meneketehe? namun di balik itu ada semangat yang tinggi untuk tancap gas. baca juga:zulhas sebut belum ada keputusan kim usung kaesang-jusuf hamka di pilkada jakarta kedua: cirebon harus berubah, ga boleh gini-gini aja. menuju cirebon modern, cirebon berani berubah, imposible is nothing, muda, berani, anti korupsi. bacawali ini (mungkin) merasa jengkel, jemu, dan jenuh dengan kondisi kota ini, hingga harus termotivasi untuk mengubahnya menajdi modern. ketiga: religius, maju, dan sejahtera. dua kata, yaitu religius dan maju sebenarnya pernah mejeng dalam visi walikota sebelunya. pencantuman ulang kata religius dan maju (mungkin) dilatarbelakangi oleh kondisi nyata di kota ini yang memang belum menunjukkan nuansa religi dan maju, hingga harus dia angkat kembali. baca juga:pln apresiasi layanan elektronik atr/bpn, proses cepat dan aman selanjutnya dia berpikir jika religius dan maju didapat, maka harapan puncaknya adalah kesejahteraan. boleh juga. keempat: saatnya cirebon maju, gas! saatnya cirebon maju, yuh! gasnang wong cirebon, untuk kota cirebon maju, religius, berbudaya, dan wis wayahe wong dewek. kekayaan kosa kata dalam pikirannya telah tumpah di banyak papan reklame. menurutnya kota ini belum maju, maka dia ingin membawa lari kota ini untuk bisa maju dengan dengan nuansa religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya luhur cirebon. hanya, dia sedikit sinisme, karena bacawali yang lain seolah wong sejen. kelima: kerja untuk kota cirebon 2024-2029. sejatinya (secara normatif) walikota itu dipilih tidak untuk ungkang-ungkang. penekanan yang dimaksudkan (mungkin) jika terpilih menjadi walikota, dia akan kerja kerja kerja. hal itu logis. baca juga:layani 24 ribu penumpang per hari, penumpang whoosh terus meningkat keenam: melayani sepenuh hati untuk kota cirebon. maknanya sudah jelas, jika terpilih menjadi wali kota, dia akan menjadi pelayan yang ikhlas, tanpa pamrih dan meminta imbalan apapun. semoga konsisten dan komitmen!. ketujuh: cirebon baru (bersih, agamis, ramah, unggul) dan cirebon untuk rakyat. kata bersih dan agamis mungkin sama maksudnya dengan jargon bacawali lainnya. sementara kata ramah dan unggul yang dimaksud (mungkin) adalah terbuka dan mampu berteman (bekerja sama) dengan daerah lain demi dan untuk kebaikan. derajatnya sama, tapi di balik itu memiliki keunggulan komparatif. kedelapan: pembangunan berkelanjutan. #cirebonamanah! jargon yang diusung mengandung makna meneruskan program-program pembangunan walikota sebelumnya. kepercayaan publik adalah kata kunci jika dia menjadi walikota. baca juga:polda metro jaya dalami barang bukti pengeroyokan kamerawan saat sidang syl kesembilan: braza, bersamanya cirebon lebih baik. dia mungkin mengakui bahwa kepemimpinan walikota sebelumnya sudah baik. akan tetapi dia meyakini, di bawah kepemimpinannya kota ini akan menjadi lebih baik. semoga! kesepuluh: wujudkan kota cirebon beradab, beragama & berbudaya, dan siap membangun kota cirebon sehat, aman, nyaman. makna minimal yang tersirat dari jargon ini adalah nuansa religi dan nilai-nilai luhur budaya cirebon yang ada di kota ini masih jauh dari harapan. di sisi lain dia tidak ini warga kota ini sakit-sakitan. kota cirebon ke depan hauis kondusif. kesebelas: pilih wong dewek, aja wong sejen. bacawali ini belum terlihat menjual idealisme apa-apa, melainkan hanya mengajak untuk memilihnya (karena merasa wong dewek). baca juga:polresta cirebon koordinasi dengan semua pihak untuk menjaga kamtibmas jelang pilkada keduabelas: sedulur dewek wis wayahe maju. jargon ini dimunculkan (mungkin) karena rasa gemes, kenapa selama ini yang maju adalah wong sejen. dengan terpilihnya wali kota dari kalangan sendiri (sedulur dewek), harapannya adalah kota cirebon ke depan akan menjadi lebih baik. wallahu alam. ketigabelas: otw 2024-2029. jargon ini mengisyaratkan bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju konstestasi untuk tahun 2024-2029. jika bacawali yang lainnya sibuk menjual jargon, tetapi tidak dengan bacawali yang ini. cukup dengan akronim otw, dia berasumsi para pembaca sudah paham. keempatbelas: batur e kita. jargon simpel, penuh makna. pembaca diajak untuk tidak terlalu pusing dan terpikat dengan jargon-jargon yang (mungkin) dianggap utopia. yang penting baginya jangan lupa pilih temanmu ini jadi walikota. baca juga:polri dalami laporan terhadap aep dan dede kelimabelas: cirebon naik kelas. tampaknya para pembaca akan sedikit kesulitan memaknai jargon ini. namun (setidaknya) jika dia menjadi walikota akan membawa harkat dan martabat kota ini naik lebih tinggi dari kondisi saat ini (tidak ngendhog). begitulah kira-kira ulasan saya tentang warna-warni jargon yang diusung oleh 15 (lima belas) bacawali. secara umum para pembaca mungkin sepakat bahwa jargon-jargon tersebut rata-rata memiliki tujuan yang baik. biar kata ada makna cauvinisme (bangga berlebihan dengan dirinya), namun di balik akal dan nuraninya, saya yakin mereka ingin kota cirebon ke depan berubah menjadi lebih baik. baca juga:toni yakin pegi setiawan sudah aman, tak mungkin jadi tersangka lagi akhirnya, saya selaku pengulas jargon mengucapkan selamat bertanding dan memilih kendaraan politik yang pas hingga dapat mengantarkan ke medan laga kontestansi pilkada serentak wali kota cirebon periode 2024-2029. siapapun yang terpilih kelak wajib memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan warga masyarakat kota cirebon ini bahagia dan sejahtera. semoga! (*) *penulis adalah warga kota cirebon
1
2
3
4
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 15 Juli 2024
Berita Terkini
Suhendrik Terus Gelorakan Program Seragam Gratis SD dan SMP
Metropolis
15 jam
Pemasaran Online untuk Pasar yang Lebih Luas
Metropolis
15 jam
Teladani Pahlawan Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan
Metropolis
15 jam
HPCI Cirebon Chapter Gelar Rolling City dan Pesta Budaya
Metropolis
15 jam
MPP di Gedung Wanita Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun
Metropolis
15 jam
Berita Terpopuler
Karna Sobahi Ungguli Eman
Kabupaten Majalengka
16 jam
Debat Kandidat Terakhir, Ini Kesiapan KPU Kota Cirebon dan KPU Kabupaten Cirebon
Headline
15 jam
Selebgram asal Cirebon Terlibat Judi Online, Ternyata Segini Penghasilannya
Headline
15 jam
Mikroplastik Mengintai Setiap Saat
Wacana
16 jam
Ujikom Eselon 2 Berlanjut, Diikuti 20 Orang
Kabupaten Cirebon
17 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
3 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
4 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
4 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
1 bulan
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan