Karna Sobahi Ungguli Eman
Karna Sobahi unggul atas pesaingnya, calon nomor urut 1, Eman Suherman, dalam hal alasan memilih yang berhubungan dengan integritas dan kebersihan dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).-BAEHAQI-radar majalengka
MAJALENGKA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Majalengka 2024.
Salah satu temuan penting dalam survei tersebut adalah alasan utama masyarakat dalam memilih calon bupati.
Dalam survei tersebut, calon bupati nomor urut 2, Karna Sobahi, unggul atas pesaingnya, calon nomor urut 1, Eman Suherman, dalam hal alasan memilih yang berkaitan dengan integritas dan kebersihan dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Sebanyak 2,9 persen responden menyatakan memilih Karna Sobahi karena dianggap sebagai calon yang jujur dan bersih dari praktik KKN.
BACA JUGA:KPU Kuningan Pastikan Tak Ada Surat Suara Tercoblos
Sementara itu, Eman Suherman memperoleh 2,3 persen dengan alasan serupa.
Selain itu, Karna Sobahi juga memiliki alasan lain yang mendorong masyarakat untuk memilihnya.
Sebanyak 32,3 persen responden menyatakan memilih Karna karena sudah ada bukti nyata dari hasil kerjanya selama ini.
Sementara itu, 23,2 persen memilihnya karena pengalaman pemerintahan yang dianggap memadai untuk kembali memimpin Majalengka.
BACA JUGA:Timses Intimidasi Pegawai Honorer
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa alasan paling dominan bagi pemilih adalah calon yang dianggap peduli terhadap rakyat dan memiliki bukti nyata dalam kinerjanya.
"Eman Suherman dipilih terutama karena dianggap perhatian terhadap rakyat, sementara Karna Sobahi dipilih karena sudah menunjukkan hasil kerja yang terbukti," ujarnya dalam rilis survei yang dikutip pada Rabu, 13 November 2024.
Survei ini dilakukan pada periode 16-19 Oktober 2024 dan bertujuan untuk menggali pemahaman pemilih mengenai Pilkada Majalengka, preferensi mereka terhadap pasangan calon, dukungan terhadap partai politik, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi pilihan mereka.
Populasi survei ini mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih di Kabupaten Majalengka, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah pada saat survei dilakukan.