Hujan Lebat, 4.269 Rumah di Kabupaten Cirebon Terendam Banjir

Akibat curah hujan tinggi dan tanggul sungai jebol, banjir masih merendam Desa Jagapura Kecamatan Gegesik hingga Minggu sore 7 Juli.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Tujuh desa yang ada di Kabupaten Cirebon, terdampak banjir, dari hari Sabtu 6 Juli hingga Minggu 7 Juli. 

Tujuh desa itu antara lain, Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun, Desa Bayalangu Lor, Desa Bayalangu Kidul, Desa Jagapura Lor, Desa Jagapura Kidul, dan Desa Jagapura Kulon Kecamatan Gegesik, dan terakhir Perumahan Bumi Bunder Indah Desa Bunder Kecamatan Susukan. 

Dari tujuh desa di Kabupaten Cirebon yang terdampak banjir itu, totalnya ada 4.269 rumah terendam banjir, 5.339 keluarga dan 16.310 jiwa terdampak banjir. Satu masjid, tiga sekolah, kantor kecamatan, kantor Damkar hingga 25 hektare sawah terendam.

BACA JUGA:Curhat Warga saat Pemilu Awal: Tolong Perbaiki Jalan dan Benahi PPDB

Warga Jagapura Kidul, Khaerudin mengatakan,  wilayahnya sebenarnya masuk kedalam wilayah yang jarang terkena banjir. Bahkan banjir terakhir katanya terjadi saat 2005 lalu. 

“Sudah lama tidak banjir, air masuk rumah itu mulai tadi malam, malam Minggu. Nah, sampai Minggu sore air belum surut, ini paling lama kejadiannya, biasanya cepat surut, ini mungkin karena ada tanggul jebol jadi air masih deras masuk ke pemukiman,” ujarnya.

Air yang begitu cepat naik membuat banyak warga tidak bisa menyelamatkan harta bendanya. Banyak peralatan elektronik yang terendam dan banyak juga kendaraan bermotor yang terjebak banjir di dalam rumah.

BACA JUGA:Eti Unggul Telak pada Pemilu Awal di Kelurahan Sukapura Kota Cirebon

“Motor-motor pada terendam banjir, kalau yang di pinggir jalan agak ringan, yang masuk itu sampai Minggu siang masih sepinggang,” imbuhnya.

Warga lainnay, Haris mengatakan, banjir di Jagapura ini, melanda tiga desa. Yakni Desa Jagapura Kulon, Jagapura Lor, dan Jagapura Kidul. 

“Biasanya banjir surut setelah hujan reda. Tapi tidak sekarang ini. Sampai tinggi dan lama surut, di jalan ada motor sampai mogok. Informasinya, banjir ini karena tanggul jebol,” kata Haris.

BACA JUGA:Putusan Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Hakim Tegaskan Objektif

“Penyebabnya, selain hujan dengan intensitas tinggi, dan berlangsung lama, juga karena Sungai Jonggol meluap, dan diperparah dengan TPT (Tanggul Penahan Tanah) yang jebol,” kata Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda.

Banjir ini akibat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi waktu yang cukup lama.

Tag
Share