Rekom Golkar Bisa Saja ke Eti untuk Pilkada Kota Cirebon

Bakal Calon Walikota Cirebon untuk Pilkada 2024, Eti Herawati.-istimewa-radar cirebon

CIREBON- Rekomendasi Partai Golkar untuk Pilkada Kota Cirebon bisa saja diberikan kepada Eti Herawati. Hal ini jika membaca arah politik nasional pasca pilpres serta mengacu hasil survei yang memang menjadi patokan bagi Partai Golkar dalam memberikan rekomendasi. Namun demikian, sosok internal seperti Effendi Edo juga punya peluang besar memperoleh rekomendasi tersebut.

Seperti diketahui, awal bulan Juli ini sejumlah lembaga survei turun ke Kota Cirebon memotret kandidat yang akan maju pada pilkada. Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, Golkar termasuk salah satu partai yang sedang menggunakan salah satu lembaga survei untuk turun memotret para kandidat. Survei itu dilakukan Kamis-Sabtu dengan 400 sampling.

Ini merupakan survei kedua yang dilakukan Partai Golkar dan akan menjadi acuan untuk menentukan arah koalisi dan rekomendasi kandidat walikota dan wakil walikota.

Terkait hal itu, pemerhati politik Kota Cirebon Herawan Effendi mengatakan segala kemungkinan masih bisa terjadi. “Kecil dan besar itu yang harus kita analisa,” terang Herawan Effendi kepada Radar Cirebon, Jumat (5/7/2024).

BACA JUGA:Catat! Malam Minggu Ada Pagelaran Wayang Kulit: Pandawa Mbangun Amartha di Lawangabang Cirebon

Menurut Herawan Effendi, rekomendasi Golkar pun bisa saja ke Eti Herawati. “Kalau secara garis politik nasional pasca pilpres, tidak tertutup kemungkinan rekomendasi Golkar menjadi milik Eti,” jelas Herawan Effendi.

“Jadi kalau hasil survei terakhir figur internal PG (Partai Golkar) terlempar dari 3 besar termasuk Edo (Effendi Edo) dan Heri (Heri Hermawan) bisa saja rekom tidak akan diberikan kepada mereka. Karena hasil survei salah satu yang dijadikan pertimbangan DPP PG dalam menentukan siapa yang dapat rekom,” sambung Herawan.

Tapi kalau melihat hasil-hasil survei Partai Golkar sebelumnya, di mana Effendi Edo juga ada di papan atas, maka Edo punya peluang besar. “Hal ini sejalan dengan pernyataan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Andri Sulistio bahwa rekom Golkar untuk kader internal. Jadi peluang Edo dapat rekom Golkar sangat besar. Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, prestasi Edo dalam pileg lalu adalah nilai plus di mata DPP PG,” jelasnya.

Bagaimana dengan Agus Mulyadi atau Gus Mul? Kata Herawan, pada survei yang dilakukan Golkar beberapa waktu sebelumnya, Gus Mul masih rendah, baik secara popularitas maupun elektabilitas. Ia juga mengaku cukup tahu dengan pernyataan Gus Mul yang mengaku punya darah Golkar. “Sebagai orang yang cukup lama di Partai Golkar, saya sudah tahu tentang hal tersebut. Saudara kandungnya juga pernah aktif cukup lama di Partai Golkar,” kata Herawan.

BACA JUGA:Informa Living Plaza Semarakkan Cirebon Great Sale

Ia mengatakan Golkara dalah partai lama yang identik dengan Orda Baru. “Semua tahu pada saat itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bernaung di bawah organisasi KORPRI terafiliasi dengan Golkar. Bahkan logo KORPRI saat itu lambangnya Pohon Beringin. Di era Orde Baru tak sedikit PNS yang aktif di ormas pendiri dan yang didirikan Golkar. Jadi dalam konteks ini menurut saya adalah sesuatu yang biasa-biasa saja kalau Gus Mul pernah tercatat dalam lembaga di bawah Golkar,” urai Herawan.

Saat menjelang pilkada dan Gus Mul membuka bahwa dirinya punya darah Golkar, Herawan mengatakan hal itu bisa saja merupakan sinyal atau kode keras bahwa dirinya akhirnya ikut pilkada dan tak tertutup kemungkinan Golkar adalah salah satu kendaraan politik yang akan dipakai Gus Mul. “Apalagi Gus Mul juga menyampaikan bahwa dirinya punya hubungan baik dengan Ketua dan Sekretaris Partai Golkar Jawa Barat,” ucapnya.

Ia juga menyoroti kabar bahwa Gus Mul sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari Pj Walikota Cirebon. Kata Herawan, surat tersebut merupakan syarat dari Pj Kepala Daerah kalau maju dalam Pilkada 2024. Dan batas terakhir Gus Mul mengundurkan diri adalah tanggal 17 Juli 2024.

“Jadi bagi yang terus bertanya-tanya apakah Agus Mulyadi maju atau tidak, harus bersabar sampai tanggal tersebut, atau bisa saja sebelum tanggal itu jawabannya sudah diketahui publik. Saya yakin maju atau tidaknya Gus Mul, keputusan tersebut diambi melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang,” bebernya.

Tag
Share