Februari Puncak Musim Hujan, Kuningan Potensi Banjir dan Longsor
Musim penghujan seperti sekarang ini, wilayah Kuningan harus waspada terhadap bencana banjir dan longsor.-dokumen -Radar Cirebon
KUNINGAN - Masyarakat dan semua pihak di jajaran Pemkab Kuningan harus waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana alam, terlebih lagi sekarang masuk musim penghujan.
Apalagi di Kuningan sendiri memiliki potensi bencana tanah longsor maupun pergerakan tanah cukup tinggi, serta memiliki beberapa aliran sungai yang mungkin mengakibatkan bencana banjir. “Kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana, terutama dalam mengantisipasi dan merespons bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang potensial terjadi di wilayah kita,” terang Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat saat memberikan arahan di apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi yang digelar di Lapangan Kelurahan Ciporang, Kuningan, kemarin.
Dalam kegiatan tersebut hadir peserta apel yang berasal dari sejumlah komponen baik TNI, Polri, BPBD, Damkar, unsur forkopimda hingga relawan pegiat kebencanaan. Berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG dan berdasarkan pantauan situasi, saat ini sudah memasuki musim hujan untuk wilayah Jawa Barat khususnya di Kuningan.
BACA JUGA:Para Ketua RW se Kota Cirebon, Ikuti Pembinaan Kerukunan Umat Beragama
Ditambahkan, maka kita perlu meningkatkan kesiagaan, sebagai pelaku penanggulangan bencana untuk terus memonitor secara berkala informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman. Sekaligus melaksanakan upaya mitigasi kebencanaan, sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan dari semua stake holder terkait.
Dandim Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan mengatakan, kegiatan apel siaga sangat penting demi meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh pihak terkait. Yakni baik dari segi pengurangan risiko, mitigasi hingga penanganan bencana secara lebih tanggap dan efektif.
“Apel kesiapsiagaan ini diharapkan mampu menjadi momentum, dalam memperkuat kerja sama antar lembaga dan masyarakat. Tentunya untuk menghadapi bencana hidrometeorologi di masa mendatang,” jelasnya.
BACA JUGA:Kementerian PANRB Sempurnakan Portal Nasional Pelayanan Publik
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana menambahkan, jika di berbagai kesempatan selalu mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebencanaan.
“Apalagi pada Februari 2024, diprediksi merupakan puncaknya musim penghujan. Di mana ada beberapa wilayah di Kuningan terdata sebagai daerah yang rawan kebencanaan seperti banjir, pergerakan tanah hingga longsor,” bebernya.
Bahkan sebagai wujud nyata, pihaknya gencar membentuk relawan tanggap bencana di tiap desa. Sekaligus sosialisasi mitigasi bencana yang digelar di tiap kecamatan dan desa-desa rawan kebencanaan.**