Sesalkan Mundurnya Thony dari Persaingan Pilkada
KH Didin Misbahuddin Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kuningan-ist-radar cirebon
Mundurnya Thony Indra Gunawan dari panggung Pilkada Kuningan mendapat beragam komentar dari berbagai komponen masyarakat. Umumnya, mereka menyesalkan langkah Thony yang pamit dari gelanggang pertarungan, karena menganggap Thony merupakan sosok yang merakyat. Padahal kans Thony untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kuningan terbuka lebar.
Kepala Desa Lengkong Irfan Fauzi menyayangkan sosok Thony Indra Gunawan mundur di Pilkada. Meski begitu, apapun keputusan Thony, dirinya tetap mendukung dan menghormatinya. Apalagi kedekatan dirinya dengan Thony, bukan hanya sebatas pada bursa Pilkada saja melainkan sudah cukup lama saling kenal.
“Beliau itu berkepribadian yang baik, ketika elektabilitas mulai menanjak, tapi di sisi lain dihadapkan di posisi sulit, karena tidak mendapat restu dari orang tua. Sebagai sahabat beliau walau selama 7 tahun ini hanya berinteraksi via media sosial dan baru berinteraksi sekali, saya sudah bisa simpulkan bahwa Thony adalah orang yang baik, arif dan bijaksana,” terang Irfan.
Dengan sikap kesatria Thony yaitu dengan menghormati keputusan orang tua khususnya seorang ibu, lanjut Irfan, itu sudah bisa disimpulkan beliau sosok yang baik. Meskipun sekali lagi, dia menyayangkan dengan segala potensi dan jaringan yang dimiliki Thony, sangat berpeluang besar untuk membangun Kuningan ke arah yang lebih baik.
BACA JUGA:Fantastis, Festival Ciremai Catat Transaksi Ekonomi Capai Rp15 Miliar
“Tapi saya sangat hormati dan apresiasi ketika beliau lebih menghargai orang tua. Semoga Kang Thony masih bisa ikut berpartisipasi untuk membangun Kuningan walau tidak sebagai sosok eksekutif di Kuningan,” sebut Irfan.
Sementara mantan Ketua KPU Kuningan sekaligus praktisi Pemilu, Heni Susilawati mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran sosok Thony sebagai tokoh muda sebagai bacabup Kuningan. Bahkan dia juga respek atas proses sosialisasi dan edukasi kandidasi kepada warga Kabupaten Kuningan melalui berbagai ikhtiar.
"Namun, right to be candidate membuka berbagai kemungkinan yang sangat dinamis. Termasuk kemungkinan tidak melanjutkan ke tahapan berikutnya. Dalam Pilkada Kuningan ada juga bakal pasangan calon yang tidak melanjutkan pencalonan di tahap perbaikan syarat calon. Itu pernah terjadi di daerah kita, " kata Heni.
Jadi, lanjut Heni, jika sosok Tony mengundurkan diri (sebelum tahapan pencalonan dimulai 27-29 Agustus 2024), maka itulah dinamisnya.
BACA JUGA:Makin Mesra, Sekda Dian Buka Rakercab PGRI
"Dan tentu setiap kandidat baik sendiri atau dengan pasangan calon punya alasan mengapa mengundurkan diri. Baik alasan personal calon, atau alasan institusi dalam syarat pencalonan," ujar Heni.
Di tempat berbeda, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kuningan KH Didin Misbahuddin menyebutkan langkah yang diambil Thony Indra Gunawan sudah tepat, dan itu menunjukkan bahwa dia mengerti akan agama, di mana dia taat atas perintah orang tua. Dalam hadist Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah Rasulullah SAW bersabda orang tua adalah pintu surga paling tengah. Jika mau kau boleh menyia–yiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya.
Selain itu, ada hadist di mana Rasullulah bersabda, siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silahturahmi. (HR. Ahmad).
“Terakhir Nabi Muhammad SAW bersabda, rida Allah berada kepada rida kedua orang tua, sedangkan murka-Nya berada pada murka keduanya. (HR. At Tizmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim),” jelas Kyai Didin. (ags)