PBB Memasukkan Israel ke Daftar Hitam

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan telah memasukkan Israel ke dalam daftar hitam negara dan organisasi yang membahayakan anak-anak di daerah konflik.-ANTARA/Anadolu-radar cirebon

WASHINgTON DC - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, telah menempatkan Israel pada daftar negara dan organisasi yang dianggap membahayakan anak-anak di daerah konflik.

Guterres menyampaikan keputusan ini kepada atase pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman. Meskipun Israel telah berupaya keras untuk mengubah keputusan tersebut, upaya tersebut gagal.

Menurut laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, upaya sekuat tenaga Israel untuk membujuk Guterres supaya tidak memasukkan Israel ke daftar hitam tersebut gagal. Televisi Israel Channel 13 juga melaporkan hal ini.

Israel akan disebut dalam daftar hitam yang akan dirilis sebagai laporan kepada anggota Dewan Keamanan PBB pada pekan depan, dengan rencana membahas laporan pada tanggal 26 Juni. Laporan ini menjadi perhatian tersendiri bagi Israel, yang mengkhawatirkan kemungkinan perlunya embargo senjata sebagai akibat dari penempatan nama negaranya pada daftar tersebut. Selain itu, Israel juga khawatir reputasinya akan tercoreng di hadapan komunitas internasional dan lembaga-lembaga PBB.

BACA JUGA:Penyelamatan Dramatis di Kuningan, Perajin Pabrik Bata Merah Terjepit Mesin Penggiling Tanah

Bulan lalu, Yedioth Ahronoth dan platform daringnya, Ynet, melaporkan adanya kekhawatiran besar Israel terhadap keputusan tersebut, menyusul sejumlah pernyataan keras Guterres atas Israel.

Sumber yang dikutip warta tersebut menyebut Sekjen PBB tidak menyukai Israel dan tidak dapat dipengaruhi.
Israel khawatir daftar hitam yang mencantumkan negaranya tersebut akan berimbas pada embargo senjata.

Harian Israel tersebut juga mencatat salah satu konsekuensi dari daftar hitam tersebut adalah rusaknya reputasi Israel ketika laporan tersebut direspons komunitas internasional dan dikutip badan PBB.

Sebelumnya, negara-negara seperti Afghanistan, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, dan Suriah telah tercantum dalam daftar hitam ini, serta organisasi teroris seperti Al Qaida, ISIS, Al Shabaab, dan Boko Haram.

BACA JUGA:Struktur PDIP Cigugur Dukung Rana Suparman Direkomendasi Calon Bupati Kuningan

Laporan yang disusun oleh Perwakilan Khusus PBB untuk Anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, akan memuat peristiwa di tahun 2023, termasuk insiden korban jiwa anak akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Meskipun laporan ini tidak secara eksplisit menyebutkan Israel atau militer Israel, namun mencantumkan istilah "pasukan keamanan Israel" dalam rangkaian kejadian yang disorot. Rancangan laporan daftar hitam yang diterima Israel beberapa bulan lalu menyelipkan beberapa pelanggaran yang dilakukan di Jalur Gaza, termasuk penggunaan bom di daerah berpenduduk, upaya merekrut anak-anak sebagai informan perang, dan memanfaatkan anak-anak sebagai perisai manusia.

Akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, dilaporkan bahwa terdapat 36.654 warga Palestina yang tewas, di antaranya terdapat 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita. Selain itu, 83.309 warga lainnya juga mengalami cedera dari insiden tersebut. (antara)

Tag
Share