Partai Gelora Ingin Brantas Buta Huruf Al-Quran
Sekjen DPN Partai Gelora Indonesia, H Mahfuz Sidik MSi.-dokumen -istimewa
CIREBON - Partai Gelora Indonesia mempunyai program biaya pendidikan gratis hingga kuliah, jika Partai Gelora memenangkan Pemilu 2024. Partai Gelora memandang kalau Indonesia ingin bisa mendapatkan dari bonus demografi tahun 2035, maka orang-orang muda harus difasilitasi pendidikannya untuk bisa tuntas sampai perguruan tinggi.
Dan itu hanya mungkin kalau pemerintah mengambil kebijakan menggratiskan kuliah minimal perguruan tinggi negeri atau swasta yang disubsidi secara maksimal. "Kami fokus memperkuat kerja caleg di tiap dapil, door to door, pemasangan atribut, dan membentuk timses caleg sampai ke tingkat relawan TPS," ujar Sekjen DPN Partai Gelora Indonesia, H Mahfuz Sidik MSi kemarin.
Ditambahkan, bebas stunting dan bebas biaya pendidikan. Gratis biaya pendidikan hingga perguruan tinggi, sudah dilakukan oleh berbagai negara maju. “Saya kira itu bukan sesuatu yang bombastis karena negara-negara maju sudah menerapkan itu. Banyak yang kuliah itu sudah gratis, bukan hanya sampai SD, SMP, SMA saja, tetapi sampai kuliah," ungkapnya.
Ia mengatakan keuangan negara saat ini sangat mampu untuk bisa membiayai pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. “Dari sisi keuangan negara sangat mungkin kalau kita bisa melakukan pengaturan ulang alokasi anggaran. Itu sangat mungkin. Investasi sumber daya manusia itu adalah pra syarat kalau kita ingin bertransformasi menjadi negara maju. Jepang dan Cina membuktikan itu," ungkapnya.
Pembangunan SDM, lanjutnya, harus dilakukan sejak masih dalam kandungan. Ini sekaligus upaya mencegah angka stunting di Indonesia. “Kasus anak yang kurang gizi, kurang nutrisi, ini bahkan sejak mereka di dalam kandungan. Itu mempengaruhi kualitas mereka ketika sudah tumbuh dewasa," ujarnya.
Maka, sambungnya, pemberian makanan bergizi harus dilakukan kepada ibu hamil dan balita. “Pemberian susu, telur, daging untuk ibu hamil termasuk juga untuk balita, karena kita ingin pastikan calon-calon bayi Indonesia ini betul-betul berkecukupan secara gizinya," tuturnya.
Program ketiga yang juga prioritas yakni pengentasan buta huruf Alquran. "Kita ini masyarakat agamis mayoritas muslim. Kita ini harus menjadi bangsa besar yang berpengetahuan dan memahami agamanya dengan baik dan benar. Dan untuk bisa memahami agama dengan baik dan benar terbebas dari faham yang keliru itu harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia harus memiliki kemampuan baca dan menulis Alquran," ujarnya.
Pendidikan umum harus juga mengajarkan baca tulis Alquran bagi siswa muslim. “Makanya salah satu program prioritas Gelora adalah memberantas buta huruf Alquran dengan cara pendidikan baca tulis Alquran sejak usia dini. Jadi nanti setiap anak Indonesia yang muslim tidak ada lagi yang tidak bisa membaca dan menulis Alquran," tandasnya.**