Kebangkitan Pemuda Daerah

Ilustrasi--

Oleh: Siti Jubaedah

INDONESIA adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, sumber daya alam, dan potensi manusia. Salah satu kekuatan terbesar yang sering terlupakan adalah potensi orang muda dari daerah.

Mereka adalah pemuda-pemudi yang tumbuh dan berkembang di berbagai pelosok Nusantara, membawa semangat baru dan inovasi yang dapat mengubah wajah bangsa ini. Namun, kesadaran dan keterlibatan orang muda dalam proses pembangunan seringkali terpinggirkan atau bahkan diabaikan.

Di era yang dipenuhi dengan tantangan kompleks, menggalang semangat generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pemerintahan lokal menjadi kunci untuk membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Orang muda adalah aset berharga bagi pembangunan bangsa.

BACA JUGA:Membentuk Generasi Emas 2045 Melalui Penguatan Karakter Pancasila

Kreativitas, semangat juang, dan pemikiran segar yang dimiliki orang muda membawa energi baru yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terus berubah.

Kebangkitan orang muda dari daerah adalah motor penggerak perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Argumen ini tentu beralasan. Karena orang muda di daerah seringkali memiliki kedekatan yang lebih erat dengan lingkungan dan komunitas mereka. Pengalaman hidup yang unik ini memberikan mereka perspektif yang berbeda dalam melihat masalah dan peluang di sekitarnya. Dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal, mereka dapat menciptakan solusi yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

Akses terhadap teknologi dan informasi yang semakin merata juga memungkinkan orang muda di daerah untuk berkompetisi di panggung nasional bahkan global. Internet membuka peluang bagi mereka untuk belajar, berjejaring, dan berinovasi tanpa batasan geografis.

BACA JUGA:Syukuran Hasil Panen, Warga Cikeleng Gelar Hajat Bumi Potong Kerbau

Hal ini terlihat dari banyaknya startup dan usaha kreatif yang lahir dari daerah-daerah, menunjukkan bahwa inovasi tidak lagi terkonsentrasi di kota-kota besar. Meskipun begitu, keterlibatan orang muda masih terasa sangat minim jika kita ingin “balapan” menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya otonomi daerah dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Banyak orang muda yang belum sepenuhnya memahami implikasi dari kebijakan lokal terhadap pendidikan, lapangan kerja, lingkungan hidup, dan lainnya.

Inilah titik awal yang penting untuk diperbaiki. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu partisipasi orang muda dalam urusan pemerintahan daerah. Materi tentang sistem pemerintahan, kebijakan publik, dan pentingnya keterlibatan aktif dalam politik lokal harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dan program pendidikan informal.

Tag
Share