Wilujeng Sumping Kang Wahyu

Reporter: Bambang |

Editor: Bambang |

Minggu , 26 May 2024 - 16:25

Drs Wahyu Mijaya SH MSi, Penjabat Bupati Cirebon--

Seni tarling, burok, sintren, sandiwara, wayang cepak, wayang golek, wayang kulit, degung, dan kacapi suling yang harus beliau lihat sebagai keragaman budaya Cirebon.

Kang Wahyu harus bersinergi juga dengan lembaga seni yang ada di Cirebon. Semacam Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon atau dengan Aliansi Seni Cirebon.

Sebenarnya masih banyak lagi yang penulis ingin sampaikan kepada beliau mengenai Cirebon. Namun rasanya kurang etis saja. Biarlah beliau mengetahui sendiri dengan cara terjung langsung.

Kami masyarakat Cirebon selalu terbuka kepada siapa saja yang mau membangun Cirebon. Apalagi Kang Wahyu yang pituin Jawa Barat secara emosional sudah melekat dengan Cirebon. Orang-orang di luar Jawa Barat pun bisa hidup berdampingan dengan baik, mengapa kang Wahyu tidak?

Terakhir, penulis sampaikan terima kasih kepada Imron dan Wahyu Tjiptaningsih yang sudah mengabdikan diri untuk Kabupaten Cirebon selama kurun waktu lima tahun. Telah banyak yang mereka berikan untuk Kabupaten Cirebon selama ini.

Keduanya sudah sukses mengantarkan impian para honorer menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Keduanya juga sukses menyelenggarakan pemilihan kuwu serentak tahun kemarin.

Selanjutnya, kedunya sukses menyelenggarakan ulang tahun Kabupaten Cirebon ke-542 dengan gebyar budayanya di beberapa kecamatan di Cirebon, baik di barat maupun timur.

Semua apa yang sudah keduanya lakukan ini menjadi invest masa depan dan menjadi penyemangat masyarakat Cirebon dalam mengisi alam pembangunan ini sesuai dengan profesi masing- masing.

Tak mungkin kami melupakan kebaikan keduanya. Keduanya merupakan putra-putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Cirebon dengan segala plus minusnya (kerusakan jalan yang mengepung).

Selamat datang Kang Wahyu di Cirebon dan selamat berpisah untuk bapak H Imron MAg, Ibu Hj Wahyu Tjiptaningsih yang kembali ke masyarakat. Semoga Allah senantiasa melidungi kalian. Amiin. (*)

Cisaat, 18 Mei 2024

*Penulis Lepas Cirebon

wilujeng sumping kang wahyu                            oleh: sukanda subrata*
wilujeng sumping kang wahyu (selamat datang kang wahyu). kalimat itulah yang pertama pantas kita seabagai masyarakat sampaikan kepada drs wahyu mijaya sh msi yang dilantik menjadi penjabat bupati cirebon pada 17 mei 2024, seiring berakhirnya masa bakti drs h imron mag dan hj wahyu tjiptaningsih sebagai bupati dan wakil bupati.
kang wahyu (wahyu mijaya) saat ini masih menjadi kepala dinas pendidikan provinsi jawa barat. ia pun kini mendapat pr (pekerjaan rumah) besar untuk menambal sulam kekurangan kekurangan yang ada di cirebon.
dengan sisa waktu yang satu semester saja, beliau  harus bisa menjawabnya dengan tindakan. bukan dengan retorika dan literasi basi. 
baca juga:jelang tutup pendaftaran cakada, 4 orang ambil formulir di partai gerindra
sebagai seorang nomor satu di dinas pendidikan jawa barat, setidaknya mampu memberesi ppdb yang sudah di depan mata. kita harus jujur bahwa ppdb di cirebon sebelumnya masih direcoki oleh banyak pihak. sehingga panitia ppdb sering dibuat bingung dalam dalam bekerja.
padahal jelas juknis-juklaknya. namun justru pihak yang tidak paham alur ppdb merasa lebih paham, seolah menjadi pahlawan kesiangan yang ujung- ujungnya duit juga. 
pr selanjutnya buat kang wahyu, yakni kerusakan jalan yang mengepung kabupaten cirebon, baik dari ujung timur, tengah, dan barat.
pr terakhir adalah para perangkat desa (oknum) yang ada di kabupaten cirebon. mereka kerjanya malas. main gadged saja, bicaranya tak patut ditiru oleh warganya.
baca juga:136 kuwu di indramayu resmi jabatannya diperpanjang
untuk masalah mengatasi birokrasi ini kita percaya meskipun beliau yang disipilin ilmunya dari sekolah tinggi pemerintahan dalam negeri.
di luar pr-pr tersebut, kang wahyu harus mengetahui karakter masyarakat cirebon yang sesungguhnya. masyarakat cirebon yang agamis ini sifatnya bisa keras, sekeras baja, namun bisa juga lembut, selembut salju. tergantung kondisinya.
sempat ada ungkapan wong cirebon bisa selon lamun durung kelakon (orang cirebon bisa gila kalau belum tercapai keinginannnya). oleh karenanya cirebon harus muncul ke permukaan jawa barat, bahkan indonesia pada umumnya.
munculah slogan cirebon katon, hal semacam ini harus menjadi sisipan beliau dalam berbagai program atau kegiatan. belum lagi seni dan tradisi cirebon yang tersebar luas di 424 desa. tradisi nadran, sedekah bumi, babarit, ngeruat, panjang jimat, grebeg syawal, menanti perhatian.
baca juga: keisya salsa billa siswa sdn 1 panembahan juara 1 lomba bertutur 
seni tarling, burok, sintren, sandiwara, wayang cepak, wayang golek, wayang kulit, degung, dan kacapi suling yang harus beliau lihat sebagai keragaman budaya cirebon.
kang wahyu harus bersinergi juga dengan lembaga seni yang ada di cirebon. semacam dewan kesenian kabupaten cirebon atau dengan aliansi seni cirebon.
sebenarnya masih banyak lagi yang penulis ingin sampaikan kepada beliau mengenai cirebon. namun rasanya kurang etis saja. biarlah beliau mengetahui sendiri dengan cara terjung langsung.
kami masyarakat cirebon selalu terbuka kepada siapa saja yang mau membangun cirebon. apalagi kang wahyu yang pituin jawa barat secara emosional sudah melekat dengan cirebon. orang-orang di luar jawa barat pun bisa hidup berdampingan dengan baik, mengapa kang wahyu tidak?
baca juga:402 calon haji asal kota cirebon dilepas dan menginap di embarkasi indramayu
terakhir, penulis sampaikan terima kasih kepada imron dan wahyu tjiptaningsih yang sudah mengabdikan diri untuk kabupaten cirebon selama kurun waktu lima tahun. telah banyak yang mereka berikan untuk kabupaten cirebon selama ini.
keduanya sudah sukses mengantarkan impian para honorer menjadi pppk (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). keduanya juga sukses menyelenggarakan pemilihan kuwu serentak tahun kemarin.
selanjutnya, kedunya sukses menyelenggarakan ulang tahun kabupaten cirebon ke-542 dengan gebyar budayanya di beberapa kecamatan di cirebon, baik di barat maupun timur.
semua apa yang sudah keduanya lakukan ini menjadi invest masa depan dan menjadi penyemangat masyarakat cirebon dalam mengisi alam pembangunan ini sesuai dengan profesi masing- masing.
baca juga:produksi sampah 1.200 ton per hari, lakukan kampanye lingkungan libatkan komunitas lokal
tak mungkin kami melupakan kebaikan keduanya. keduanya merupakan putra-putri terbaik yang pernah dimiliki oleh cirebon dengan segala plus minusnya (kerusakan jalan yang mengepung). 
selamat datang kang wahyu di cirebon dan selamat berpisah untuk bapak h imron mag, ibu hj wahyu tjiptaningsih yang kembali ke masyarakat. semoga allah senantiasa melidungi kalian. amiin. (*)
cisaat, 18 mei 2024
*penulis lepas cirebon

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 27 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan