Produksi Sampah 1.200 Ton Per Hari, Lakukan Kampanye Lingkungan Libatkan Komunitas Lokal

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon HM Luthfi MSi mendorong masyarakat dan pemangku kebijakan untuk serius menjaga lingkungan sehingga terwujud Cirebon bebas sampah.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON-  Hinga saat ini produksi sampah di Kabupaten Cirebon mencapai angka yang mencengangkan, yakni 1.200 ton per hari.  

DPRD Kabupaten Cirebon sendiri tidak tinggal diam melihat masalah sampah ini.

Problem tersebut perlu diselesaikan  bersama, salah satunya melakukan kampanye dan program-program lingkungan hidup yang melibatkan komunitas-komunitas lokal. 

BACA JUGA:Karang Taruna Singaraja Produksi Sirup Buah, Siap Produksi Secara Masal

“Kami di DPRD selalu mendorong agar warga Kabupaten Cirebon lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohamad Luthfi ST MSi. 

Ia menyampaikan urgensi kesadaran dari seluruh elemen masyarakat serta setiap pemangku kebijakan untuk lebih serius menjaga lingkungan. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Cirebon yang bersih dan bebas dari sampah.

“Dari jumlah tersebut, sekitar 65 persen adalah sampah non-organik, sementara sisanya merupakan sampah organik yang sebagian besar dihasilkan dari limbah rumah tangga,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Pj Bupati Cirebon Turun Cek Jalan Rusak, Pastikan Tahun Ini Perbaikan Maksimal

Angka ini, kata Luthfi, menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Cirebon dalam mengelola sampahnya.

Luthfi menegaskan bahwa situasi ini harus segera ditanggapi dengan serius. “Artinya, ini menjadi perhatian dan harus jadi gerakan bersama agar kita sama-sama serius mewujudkan Cirebon bebas sampah,” tegasnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah harus digencarkan. 

BACA JUGA:Cisanggarung dan Cijangkelok Meluap, Cirebon Timur Banjir Lagi

Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan dan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai juga sangat krusial. 

“Selain aspek teknis, perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat juga menjadi kunci. Masyarakat diharapkan dapat lebih disiplin dalam mengelola sampah rumah tangga dan tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya. 

Tag
Share