Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Ujian Sekolah Kehilangan Makna
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 19 May 2024 - 17:20
Ilustrasi--
ujian sekolah kehilangan makna oleh: sukanda subrata* us (ujian sekolah) tingkat sekolah dasar dilaksanakan selama lima hari dimulai tanggal 13 mei sampai tanggal 17 mei 2024. pelaksanaan us di kabupaten cirebon kali ini berjalan lancar sesuai jadwal. tidak ada kendala yang berarti baik secara teknis maupun non teknis.bahkan para siswa mengikuti us ini dengan sangat antusias. para siswa dari hari pertama sampai hari terakhir tetap mengikutinya. dengan situasi yang kondusif ini logika berpikir kita pasti us ini menghasilkan nilai yang bagus. baca juga:25 anggota ppk dilantik, begini kata ketua kpu setidaknya nilai siswa bisa mencapai kkm (kriteria ketuntasan minimal) sekolah. sejak hari pertama para siswa sudah siap mengadapi us. tidak terpancar wajah-wajah ceria tanpa sedikit pun terlihat cemas atau khawatir tidak bisa mengerjakan soal dengan baik, nanti hasil ujian nilainya kecil tidak lulus uijan dan sebagainya. mereka tidak terpengaruh dengan pelaksanaan ujian. mereka normal-normal saja. bisa jadi memang benar para siswa sudah membekali diri dengan belajar yang super bersama guru di sekolah, dibantu oleh orang tua di rumah, bahkan mengikuti program les (tambahan jam belajar). atau jangan-jangan mereka bersikap siap seperti itu sebatas mengibur diri dari ketidak siapan. padahal sebenarnya meraka adalah para siswa yang sungkan untuk belajar. faktanya hasil ujian mereka yang setiap hari langsung diperiksa ternyata jeblok. utamanya soal soal uraian jawabannya ngawur. kita walaupun bukan pendidik merasa cukup prihatin melihat hasil seburuk itu. baca juga:yuh gasnang wong cerbon cari sosok kepala daerah apalagi jika kita seorang guru (guru kelas enam) pasti sangat kecewa berat dengan hasil minor tersebut. padahal guru sudah memberikan materi-materi ujian tersebut dalam setiap pembelajaran secara maksimal. padahal guru sudah melakukan try out beberapa kali mengapa bisa seperti ini. bisa dibilang apa yang ajarkan guru selama satu tahun (kelas enam) menjadi sia sia. dengan hasil seburuk ini guru dan sekolah harus bertindak bagaimana agar martabat guru dan sekolah tidak jatuh di mata masyarakat yang selalu kritis kepada sekolah dasar. dalam ujian sekolah tidak berlaku sistem remidial apalagi diulang. nasi sudah menjadi bubur. guru dan sekolah harus menerima hasilnya seburuk apapun. memang sebatas itulah kemampuan siswa saat ujian. bisa saja guru bertindak tidak obyektif dengan mengkatrol nilai-nilai tersebut. namun secara nurani guru sangat berat untuk melakukannya. pada sisi lain nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan untuk salah satu persyaratan nilai ijazah. tidak mungkin ijazah siswa nilai nilainya kecil karena bisa berpengaruh terhadap pandangan masyarakat bagi sekolah itu sendiri. jadi sebisa mungkin nilai-nilai siswa harus dikatrol. baca juga:pks usung kader sendiri, ada nama azrul zuniarto sebagai bakal calon walikota cirebon kasus seperti ini menjadi dilema tersendiri bagi guru kelas enam. dilema ini terus terulang setiap tahunnya dan guru tidak punya keberanian melepaskan diri. sepertinya terlalu berat bagi guru jika harus melakukannya sendiri. guru harus segera bersinergi dengan sekolah dan orang tua untuk memperbaiki pola pikir siswa. siswa harus merasa butuh ujian sekolah untuk mengetahui kemampuanya sendiri setelah menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru (selama enam tahun). bisa juga sebagai pertimbangan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. selama ini siswa mengikuti ujian atas dasar keterpaksaan untuk mendapatkan ijazah. ujian sekolah sejak beberapa terakhir ini sudah kehilangan maknanya. ujian sekolah hanya merupakan kegiatan enam tahunan berupa pengerjaan soal pilihan ganda dan sedikit uraian.siswa tinggal menunggu hasil us (sebenarnya yakin lulus). akibat kesalahan kebijakan pemerintah yang mewajibkan para peserta ujian harus seratus persen. ini dalam rangka menyukseskan program wajib belajar sembilan tahun. baca juga:gus abe otomatis rebut tiket rekomendasi bacabup pkb tanpa mempertimbangkan bahwa kemampuan siswa itu berbeda. yang sangat lucu ketika negara kita terserang pandemi covid-19 sekolah dasar tidak diperbolehkan mengadakan ujian sekolah. kelulusan siswa ditentukan dari akumulasi nilai nilai sebelumnya (semester vii hingga semester xi). jadi sangat disayangkan para siswa kelas enam ketika itu tidak pernah merasakan bagaimana dan seperti apa ujian sekolah itu. ujian sekolah sudah berlangsung tiga tahun setelah covid-19. namun ujian sekolah masih juga belum bermakna bagi siswa. bayangkan ujian sekolah dilaksanakan di sekolah sendiri. pengawas ujian sekolahnya juga para guru di sekolah tersebut. jadi secara emosional siswa biasa-biasa saja. tidak merasakan bagaimana gregetnya ujian. baca juga:hadapi pilbup cirebon 2024, gerindra bebas berkoalisi untuk mengembalikan hakikat ujian sekolah, secara menyeluruh ujian sekolah harus dilakukan perbaikan sistem dan metodologinya. sehingga ujian sekolah menjadi visioner bagi siswa dan sekolah. bukan cuma menghambur-hamburkan uang negara (rakyat). siswa merasa puas dan yakin bahwa hasil ujian sekolah itu bermanfaat bagi siswa kelak untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya. selamat bagi para siswa sekolah dasar yang baru menyelesaikan ujian sekolah. semoga ujian sekolah kali ini memberikan kenangan tersendiri bagi kalian. (*) cisaat, 17 mei 2024 penulis lepas cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 20 Mei 2024
Berita Terkini
Forum Komunikasi Difabel Cirebon Perkuat Kelompok Inklusi dan Kelompok Difabel Desa
Headline
4 menit
Mandeknya Pembahasan RAPBD 2025 Bisa Ganggu Roda Pemerintahan dan Hak Keuangan Pejabat
Headline
11 menit
Tangani Kawasan Permukiman Kumuh, DPRKP : Perlu Inovasi yang Berikan Dampak Signifikan
Headline
18 menit
Puncak Hari Santri Nasional, Ajang Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Jelang Pilkada
Headline
28 menit
Wujudkan Desa Ramah Penyandang Disabilitas
Headline
35 menit
Berita Terpopuler
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
19 jam
Komisi II DPRD Kota Cirebon Terima Aspirasi Pedagang Pasar
Berita Utama
20 jam
Ingatkan Tak Ubah Subtansi Perda RTRW
Headline
21 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
19 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
23 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
4 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan