Ujian Sekolah Kehilangan Makna
Ilustrasi--
BACA JUGA:PKS Usung Kader Sendiri, Ada Nama Azrul Zuniarto sebagai Bakal Calon Walikota Cirebon
Kasus seperti ini menjadi dilema tersendiri bagi guru kelas enam. Dilema ini terus terulang setiap tahunnya dan guru tidak punya keberanian melepaskan diri. Sepertinya terlalu berat bagi guru jika harus melakukannya sendiri.
Guru harus segera bersinergi dengan sekolah dan orang tua untuk memperbaiki pola pikir siswa. Siswa harus merasa butuh Ujian Sekolah untuk mengetahui kemampuanya sendiri setelah menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru (selama enam tahun).
Bisa juga sebagai pertimbangan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Selama ini siswa mengikuti ujian atas dasar keterpaksaan untuk mendapatkan ijazah. Ujian Sekolah sejak beberapa terakhir ini sudah kehilangan maknanya.
Ujian Sekolah hanya merupakan kegiatan enam tahunan berupa pengerjaan soal pilihan ganda dan sedikit uraian.Siswa tinggal menunggu hasil US (sebenarnya yakin lulus). Akibat kesalahan kebijakan pemerintah yang mewajibkan para peserta ujian harus seratus persen. Ini dalam rangka menyukseskan program wajib belajar sembilan tahun.
BACA JUGA:Gus Abe Otomatis Rebut Tiket Rekomendasi Bacabup PKB
Tanpa mempertimbangkan bahwa kemampuan siswa itu berbeda. Yang sangat lucu ketika negara kita terserang pandemi Covid-19 Sekolah Dasar tidak diperbolehkan mengadakan Ujian Sekolah.
Kelulusan siswa ditentukan dari akumulasi nilai nilai sebelumnya (semester VII hingga semester XI). Jadi sangat disayangkan para siswa kelas enam ketika itu tidak pernah merasakan bagaimana dan seperti apa Ujian Sekolah itu.
Ujian Sekolah sudah berlangsung tiga tahun setelah Covid-19. Namun Ujian Sekolah masih juga belum bermakna bagi siswa. Bayangkan Ujian Sekolah dilaksanakan di sekolah sendiri.
Pengawas Ujian Sekolahnya juga para guru di sekolah tersebut. Jadi secara emosional siswa biasa-biasa saja. Tidak merasakan bagaimana gregetnya ujian.
BACA JUGA:Hadapi Pilbup Cirebon 2024, Gerindra Bebas Berkoalisi
Untuk mengembalikan hakikat Ujian Sekolah, secara menyeluruh Ujian Sekolah harus dilakukan perbaikan sistem dan metodologinya. Sehingga Ujian Sekolah menjadi visioner bagi siswa dan sekolah. Bukan cuma menghambur-hamburkan uang negara (rakyat).
Siswa merasa puas dan yakin bahwa hasil Ujian Sekolah itu bermanfaat bagi siswa kelak untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.
Selamat bagi para siswa Sekolah Dasar yang baru menyelesaikan Ujian sekolah. Semoga Ujian Sekolah kali ini memberikan kenangan tersendiri bagi kalian. (*)
Cisaat, 17 Mei 2024