Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Integrasi Teknologi Lingkungan
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 05 May 2024 - 17:05
Ilustrasi--
integrasi teknologi lingkungan oleh: siti jubaedah saat ini dunia diperhadapkan dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat dan beragam. dalam rentang waktu yang singkat, sebuah sistem baru atau alat baru diciptakan semakin mempermudah kehidupan manusia. akan tetapi, dibalik lajunya kemajuan teknologi tersebut, menyisakan lubang besar pada bidang lingkungan, ketika environmental sustainability dikesampingkan. sudah menjadi rahasia umum bahwa mega produksi di bidang pembangunan membutuhkan asupan logam yang besar. hal ini tentu membutuhkan mega eksplorasi bahan dasar dari alam. baca juga:kpu tetapkan 50 anggota dprd terpilih periode 2024-2029 jika kita melangkah ke bidang agrikultur, kita juga dapat melihat penggunaan bahan kimia secara besar-besaran untuk mendukung laju pertumbuhan tanaman, baik itu sebagai pupuk maupun pestisida. kedua fenomena tersebut telah menjadi penyumbang polutan yang besar kepada lingkungan. jika kita melihat hasil riset terdahulu, ditemukan fakta bahwa penggunaan bahan kimia pada aktifitas pertanian bukan hanya mendukung laju pertumbuhan tanaman. tetapi juga menyisakan residu bahan kimia yang bereaksi berkebalikan pada tanah. dengan penggunaan bahan kimia pada lahan pertanian secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka akan menggerus bahkan menghilangkan kesuburan alami tanah. baca juga:pedagang mingguan di hutan kota sumber dipindah, penghasilan menurun drastis kita dapat menyaksikan bagaimana perubahan kondisi tanah pada lahan pertanian yang telah menjadi lahan produktif. contoh yang paling sederhana adalah profil tanah pertaninan dari segi fisik, tanah yang awalnya gembur berhumus kini menjadi keras kekeringan. sementara itu, kegiatan nyata dalam rangka restorasi alam belum betul-betul dapat kita saksikan. permintaan pasar yang semakin meningkat menyebabkan petani fokus pada peningkatan penyediaan kebutuhan, dengan mengesampingkan kondisi lingkungan, terus menerus menggunakan bahan kimia untuk mendukung kegiatan tersebut. tentu terjadi aktifitas eksploitasi alam di sini. langkah restorasi alam yang pernah dilakukan pun selalu berbasis penggunaan bahan kimia. hal ini menyebabkan penyelesaian suatu permasalahan seakan menjadi siklus baru dalam permasalahan yang sama. baca juga:ciptakan destinasi baru, gedung bat diproyeksikan jadi landmark khusus di kota cirebon. penyehatan kembali lingkungan tercemar dengan menggunakan bahan alami, yang disebut bioremediasi, bukanlah suatu hal baru dalam lingkungan dunia, terlebih di dunia peneliti. hanya saja ekspansi dan maksimalisasi penggunaannya yang masih kurang. seperti yang dikatakan oleh jenine benyus, pendiri biomimicry institute, kita dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan (alam) dengan kembali ke alam. mimicking the whole ecosystem, salah satu bentuk biomimikri yang dapat diadaptasi untuk penyelesaian permasalahan lingkungan. biofertilizer-based bioremediation adalah salah satu yang dapat diusahakan untuk menangani krisis lingkungan ini, baik itu dalam penanganan polutan, maupun penyediaan kebutuhan pertanian. baca juga:proyek peningkatan jalan kebanyakan juksung, dprd minta kualitas diutamakan memasuki era revolusi industri 5.0, kemajuan dibidang lingkungan dan agrikultur dapat kita sesuaikan dengan perkembangan teknologi. penggunaan biofertilizer biofertilizer adalah penyediaan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme, baik itu bakteri, fungi maupun alga. dengan meningkatnya populasi global dan tekanan pada sumber daya pertanian, maka dibutuhkan praktik pertanian berkelanjutan. penyediaan biofertilizer ini tentu akan memberikan alternatif berkelanjutan terhadap substitusi pupuk kimia, dan sebagai nilai tambahnya. baca juga:untuk pj kepala daerah: kalau maju pilkada, harus mundur 5 bulan sebelum pencoblosan selain menyediakan unsur hara, biofertilizer dapat menjadi solusi dalam mengurangi polutan di lingkungan. dalam konteks revolusi industri 5.0, ada penekanan pada konsep circular economy, limbah diminimalkan dengan menggunakan konsep upcycle. dengan biofertilizer, hal ini dapat dicapai, karena dalam produksinya digunakan limbah organik melalui proses pengomposan (fermentasi) integrasi teknologi di era teknologi canggih seperti sekarang, produksi dan penggunaan biofertilizer dapat diintegrasikan dengan platform pertanian digital untuk mengoptimalisasi penggunaannya. baca juga:suhendrik dan dani mardani bertemu di acara kahmi dan icmi cirebon dalam hal produksi, dengan menggunakan aplikasi digital dapat dilakukan manajemen nutrisi berdasarkan bahan dasar yang digunakan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang menjadi target. penyesuaian strategi perlakuan seperti dosis dan waktu pemberian juga dapat dilakukan dengan aplikasi ini. dengan bantuan iot, proses pertanian akan mudah mendapatkan akses terkait kondisi lingkungan sehingga pertanian menjadi lebih presisi, dan tahan terhadap perubahan iklim. teknologi tepat guna hal ini yang penting dilakukan bagi seorang peneliti. hasil penelitian yang tidak hanya berakhir pada logbook atau artikel, akan tetapi menjadikan hasil penelitiannya sebagai teknologi tepat guna. baca juga:cerita pemain terjerat candu judi online: rp50 juta lenyap dan gagal ke pelaminan dalam hal penggunaan biofertilizer ini, tentu ketika hasil yang mumpuni telah didapatkan, dapat dilakukan sosialisasi kepada petani dengan diikuti pendampingan secara langsung dalam pemanfaatannya. penggunaan biofertilizer dengan kolaborasi teknologi menjanjikan banyak kemudahan dan keuntungan bagi lingkungan. biofertilizer mendukung terbentuknya pertanian berkelanjutan, karena dengan pemanfaatan mikroorganisme ini. selain menyediakan unsur hara, meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertumbuhan tanaman, juga meminimalkan resiko pencemaran lingkungan. hal ini mendukung tersedianya keberlanjutan lingkungan yang lestari bagi anak cucu kita. integrasi iot, biofertilizer dan kebutuhan global terhadap lingkungan yang berkelanjutan menawarkan pendekatan transformasional bagi pertanian. baca juga:siap berangkatkan jamaah haji dengan memanfaatkan wawasan yang didasarkan pada data dan praktik berkelanjutan, petani dapat meningkatkan produktifitas, melindungi sumber daya alam dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan secara lingkungan. (*) penulis adalah mahasiswa ipb dari cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 06 Mei 2024
Berita Terkini
Pabrik Briket Terbakar, 5 Unit Mobil Damkar Dikerahkan, Seorang Petugas Pingsan Saat Bertugas
Headline
10 menit
Penundaan Bansos Setelah Pilkada Berdampak Serius Warga Miskin
Headline
19 menit
Gercep Disbudpar Kabupaten Cirebon Bahas Soal Peminta Sedekah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati
Headline
26 menit
Tomas Kecamatan Susukan Lebak H Suhadi, Donatur Perbaikan Jalan Sepanjang 4 KM
Headline
32 menit
Personel Satreskrim Polresta Cirebon Jalani Tes Urine
Headline
38 menit
Berita Terpopuler
Dukungan untuk Menangkan Eti-Suhendrik Terus Mengalir
Metropolis
16 jam
Peringati Hari Pahlawan, Masjid Raya Attaqwa Gelar Aneka Lomba
Metropolis
16 jam
RSD Gunung Jati Cirebon Tangani 2 Pasien Korban Judi Online, Begini Kondisinya
Headline
17 jam
Kelebihan dan Kekurangan Generasi Stroberi
Wacana
19 jam
Idola Klaim Taati Aturan Debat
Aneka Berita
17 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
3 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
1 bulan
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
1 bulan
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
1 bulan
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan