Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Mapan Spiritual dan Intelektual
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Jumat , 19 Apr 2024 - 15:07
Ilustrasi--
mapan spiritual dan intelektual oleh: achmad salim* madrasah merupakan lembaga yang menyediakan pembelajaran, di mana pembelajaran tersebut didominasi oleh nilai-nilai spiritualisme. madrasah juga mendampingi para pembelajarnya agar bisa merealisasikan pembelajaran mengenai teori tersebut. program di lingkup madrasah sangat membantu untuk pembentukan karakter, pola pikir, dan sudut pandang pembelajarnya dalam menanamkan jiwa-jiwa religiusitas. kurikulum di madrasah juga mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai iptek, sains, dan kehidupan sosial. baca juga:asal-usul wayang kulit cirebon, hanya orang keraton yang bisa menikmati, tema cerita pun sangat dibatasi perkembangan iptek, sains dan sosialisme di madrasah bisa dinyatakan sangat baik. kegiatan-kegiatan tersebut dikemas oleh madrasah sebagai ekstrakurikuler. berbagai keterampilan dapat dipelajari dalam ekstrakurikuler tersebut. mulai dari keterampilan berpikir, keterampilan fisik, dan terampil dalam bertutur kata. pembelajaran dalam ekstrakurikuler dilaksanakan setiap pekan. karena itu, siswa-siswi bisa dengan mudah mengasah skill dan minatnya dengan begitu antusias. mereka rela pulang sedikit terlambat karena mengikuti ekstrakurikuler. dengan wajah yang ketika pulang terlihat berkeringat dan lelah, namun terpancar energi semangat. ini menunjukkan obsesi mereka dalam meningkatkan kualitas diri. baca juga:ini penyebab antrian panjang di rsd gunung jati pada saat sidak pj walikota tidak diragukan lagi, siswa madrasah pasti memiliki potensi yang berguna untuk kemajuan negeri. mirisnya, masih banyak orang yang memiliki perspektif bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan yang kurang menjamin mengenai pendidikan iptek. mereka masih beranggapan teknologi informasi madrasah masih tertinggal dengan sekolah lain. bahkan madrasah dianggap out off date. hal ini dapat dilihat dari beberapa orang tua yang enggan memberikan pendidikan formal kepada anak-anaknya di madrasah. sayangnya orang-orang tersebut tidak hanya bersudut pandang, bahkan ada yang terus terang menjustifikasi madrasah dengan pandangan negatif. baca juga:panji dan roni ikuti jejak walikota nashrudin azis, kader demokrat yang berlabuh ke pdi p lantas, untuk menghapus pikiran, sudut pandang, dan komentar negatif dari orang-orang tersebut tugas siapa? nah, itulah tugas warga madrasah dalam problem solving. karena salah satu faktor adanya pikiran, sudut pandang, dan komentar negatif mereka yakni madrasah dianggap sedikit tertinggal dalam dunia kompetisi. kompetisi membantu para siswa untuk semakin terlatih, semakin kuat, dan tidak mudah putus asa. selain itu, effort yang diberikan membuat kompetisi memberi peluang untuk mendapatkan banyak relasi. manfaat banyak relasi itu mulai dari bertambahnya pengalaman, bertambah pengetahuan, dan relasi juga dapat membuat madrasah lebih menonjol. baca juga:jalan rusak di kabupaten cirebon makin banyak, termasuk jalan panguragan-arjawinangun ini melalui kompetisi yang diikuti dan dijuarai oleh madrasah, relasi terhadap komunitas, organisasi, dan lembaga pendidikan akan lebih mudah terjalin. karena itu, problem solvingnya adalah, madrasah sebaiknya fokus pada peningkatan potensi dan kualitas diri pelajarnya melalui ekstrakurikuler. dan nilai plusnya adalah, sejauh ini ekstrakurikuler di madrasah sangat baik dan banyak melahirkan pelajar yang berpotensi juga berkualitas. sehingga pelajar madrasah bisa percaya diri dalam mengikuti kompetisi. jika banyak pelajar madrasah yang aktif berkompetisi dan bahkan menjuarai, pasti publikasi mengenai prestasi madrasah akan tersebar sendiri. baca juga:pj bupati majalengka : majalengka jadi pintu gerbang internasional, maka harus memiliki daya saing dari prestasi yang diraih dalam berbagai kompetisi, akan mengubah perspektif mereka yang memiliki sudut pandang negatif. bahkan bisa meningkatkan rasa percaya juga bangga dari mereka yang sejak awal sudah menaruh hati pada madrasah. metode ini tidak akan menyulitkan siapa pun. karena dengan sendirinya, mereka akan sadar bahwa pelajar madrasah memiliki potensi unggul dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain. warga madrasah tidak perlu bersusah payah melakukan marketing untuk mengambil hati mereka. baca juga:proses kreatif siswa bakal tampil dalam gelaran karya anak cirebon, peringatan hardiknas disebar 10 lokasi karena jika warga madrasah sendiri yang mempengaruhi mereka dengan menyebut keunggulan bahkan akreditasi madrasah, mereka akan sulit percaya. mereka berpikir itu adalah hal wajar jika seorang pemilik bangga dengan apa yang dimilikinya. dengan meningkatkan potensi unggul dan pelayanan pendidikan berkualitas, akan menyadarkan para wali siswa untuk menceritakan hal-hal positif mengenai madrasah. metodologi ini disebut dengan "gethok tular". gethok tular adalah metode paling ampuh untuk menarik hati seseorang. dengan metode ini, orang-orang akan penasaran mengenai kenyataan sebenarnya di madrasah. baca juga:jabatan kuwu diperpanjang jadi 8 tahun, mana aturan teknisnya? hingga sekarang belum ada mereka akan berpikir dua kali jika tidak mengemban pendidikan formal di madrasah. karena banyak pernyataan yang menjadi bukti betapa berkualitasnya madrasah. dari hal itu bisa disimpulkan, orang-orang akan dengan sendirinya melakukan endorse, karena baiknya impresi yang beliau suguhkan. dapat dibuktikan bahwa semua program anas sangat dikenal, diminati, dan dinikmati banyak orang melalui salah satu metode beliau yaitu gethok tular. jadi, madrasah yang sudah dilandasi kekuatan batin berupa imtaq, dan dibangun kualitasnya dengan iptek, adalah madrasah yang mampu menggugah sekitarnya. baca juga:masih menunggu aturan teknisnya ini bisa memperlihatkan kerja konkret, dan bersaing dalam kompetisi. sehingga eksistensi madrasah semakin meningkat dengan landasan spiritualisme kokoh dan intelektualisme yang mapan. jika terbentuk aura positif batinnya, maka akan terbentuk pula aura positif dhohirnya. madrasah juga akan mudah diterima semua kalangan. dari pemaparan ini bisa disimpulkan, brand madrasah yang berkualitas dilihat dari seberapa kokoh spiritual dan seberapa mapan intelektual. baca juga:dulu dikenal orang partai demokrat, kini di pdip karena hubungan imtaq dan iptek adalah hubungan yang integral. madrasah yang didasari spiritualisme dan dibungkus dengan intelektualisme, adalah brand paling cerdas untuk madrasah yang berkualitas. (*) *ketua qohuwa buntet pesantren cirebon
1
2
3
4
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 20 April 2024
Berita Terkini
Indonesia vs Jepang: Saatnya Kalahkan Raksasa Asia!
Headline
7 jam
Peringati Hari Pahlawan, Masjid Raya Attaqwa Gelar Aneka Lomba
Metropolis
7 jam
Parkir di Trotoar Masih Marak
Metropolis
7 jam
Osmosis Tawarkan Malam Tahun Baru Seperti di Korea
Metropolis
7 jam
Dukungan untuk Menangkan Eti-Suhendrik Terus Mengalir
Metropolis
8 jam
Berita Terpopuler
Timnas Indonesia Gondol Poin Berapa Jika Menang Lawan Jepang? Berikut Info Lengkapnya
All Sport
15 jam
RSD Gunung Jati Cirebon Tangani 2 Pasien Korban Judi Online, Begini Kondisinya
Headline
8 jam
Idola Klaim Taati Aturan Debat
Aneka Berita
8 jam
Kelebihan dan Kekurangan Generasi Stroberi
Wacana
10 jam
Ibu Bekerja Masih Bisa Memberikan ASI Ekslusif, Yuk Kenali Tipsnya
Wacana
10 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
3 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
4 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
4 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
1 bulan
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan