Dua Syafaat Sekaligus

Ilustrasi--

Termasuk sedekah adalah memberi buka kepada orang yang berpuasa. Nabi SAW bersabda, ”Barang siapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang diberinya buka, tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.” (H.R. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

BACA JUGA:Jalur Cirebon-Kuningan, Lalu Lintas Menuju Obyek Wisata Masih Padat

Keenam, banyak berdoa, sebab doa orang yang berpuasa tidak tertolak. Nabi SAW bersabda, ”Tiga golongan yang doanya tidak akan tertolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa, dan orang yang teraniaya.” (H.R. Tirmidzi).

Ketujuh, menunaikan umrah (bagi yang mampu). Nabi SAW bersabda, ”Jika telah tiba bulan Ramadan, berumrahlah kamu, karena sesungguhnya pahala umrah di bulan Ramadan menyamai pahala haji.”

Kedelapan, berburu lailatul qadar (Q.S. Al-Qadar [97]: 1-3). Nabi SAW bersabda, ”Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar, niscaya akan diampuni dosa-dosanya.” (Muttafaq alaih). Dan dianjurkan untuk memburu lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, ”Carilah ia di sepuluh malam terakhir, carilah ia pada malam kedua puluh sembilan dan kedua puluh tujuh dan kedua puluh lima.” (H.R. Abu Dawud). 

Kesembilan, iktikaf. Bahwa Rasulullah SAW melaksanakan iktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan, sejak beliau tiba di Madinah sampai wafatnya (H.R. Bukhari dan Muslim). Aisyah RA pernah berkata, Rasulullah SAW bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, tidak seperti pada hari lainnya (H.R. Muslim).

BACA JUGA:Sahabat Kang Muiz Dukung Ketua DPW PKB Maju Sebagai Cagub Jabar

Aktifitas Bersama Alquran

Alquran merupakan ma’dubatullah (hidangan Allah). Hidangan bagi umat manusia, suatu hidangan yang tidak pernah membosankan, semakin dinikmati akan semakin bertambah nikmat. Setiap orang yang mempercayai Alquran akan bertambah cinta kepadanya. Cinta untuk membacanya, mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya.

Karenanya seorang Mukmin sangat ditekankan untuk menyibukkan diri dengan Alquran pada bulan Ramadan, sehingga layak ia mendapatkan syafaat dari Alquran. Karena sebaik-baik kesibukan adalah sibuk dengan Alquran (H.R. Ahmad dan Thabrani). Bagi yang sibuk dengan Alquran akan memperoleh ketentraman (sakinah), rahmat, naungan malaikat, dan Allah akan selalu menyebutnya (H.R. Muslim).

Pertama, sibuk membaca Alquran. Allah SWT menjanjikan pahala dan balasan besar bagi orang yang membaca Alquran (Q.S. Fathir [35]: 29-30). Orang yang mahir membaca Alquran, akan bersama para malaikat yang mulia, dan yang kesulitan membacanya tetap mendapatkan dua pahala, pahala dengan membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang dirasakan dalam membacanya yang menunjukkan kesungguhan dan kekuatan semangatnya.

BACA JUGA:Puncak Arus Balik Terjadi Hari Minggu Ini, Penumpang KA Diperkirakan Capai 10 Ribu

Rasul SAW bersabda, “Orang yang membaca Alquran dan pandai dalam membacanya, ia bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Alquran dengan mengeja dan ia membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua pahala.” (H.R. Muttafaq alaih).

Kedua, sibuk mentadabburi Alquran. Alquran menjadi ruh (penggerak) bagi kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan ditadabburi makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Allah SWT berfirman, “Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (Q.S. Shad [38]: 29).

Ketiga, sibuk menghafalkan Alquran. Alquran selain dibaca dan direnungkan juga perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu. Allah SWT berfirman, ”Sebenarnya Alquran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (Q.S. Al-Ankabut [29]: 49).

Tag
Share