Diselingi Dialog dengan Warga dan Pemberian Bantuan Sosial Keagamaan

Tarhim di Masjid Pangeran Cucimanah di Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan pada Jumat (22/3).-ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON-radar cirebon

Masjid Pangeran Cucimanah memiliki sejarah panjang terhadap perkembangan kebudayaan di Kota Udang. Terlebih, di wilayah Pekalipan terdapat banyak situs-situs sejarah dan budaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

ADE GUSTIANA, Cirebon

PJ Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi kembali melaksanakan tarawih silaturahim (tarhim). 

Kali ini di Masjid Pangeran Cucimanah yang berlokasi di Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan.

Seperti sebelumnya, tarhim di Masjid Pangeran Cucimanah dimulai dengan salat Isya berjamaah, tarawih, dialog dengan warga dan ditutup dengan pemberian bantuan sosial keagamaan.

BACA JUGA:Pemkot Gelar Bazar Murah Empat Kali Lagi

Agus mengatakan, Masjid Pangeran Cucimanah memiliki sejarah panjang terhadap perkembangan kebudayaan di Kota Udang. 

Terlebih, di wilayah Pekalipan terdapat banyak situs-situs sejarah dan budaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Seperti situs pedati gede, situs Pangeran Pulasaren, makam Ki Gede Pekiringan dan masih banyak lagi.

“Saya apresiasi kearifan lokal dan budaya menjadi prioritas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, banyak nilai spiritual dan suri tauladan yang perlu diteruskan kepada generasi muda,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pj Walikota bersama perwakilan unsur perangkat daerah yang hadir juga turut mencatat aspirasi dan kebutuhan yang disampaikan langsung oleh warga.

BACA JUGA:Tujuh Prioritas Pembangunan Harus Dijalankan dengan Maksimal

“Beberapa aspirasi dari masyarakat yang sudah kami catat, ada beberapa hal di antaranya terkait infrastruktur dan kegiatan sosial, akan kita tindaklanjuti,” tuturnya.

Agus juga mengajak kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan di Kota Cirebon. “Kegiatan-kegiatan dan peningkatan sarana prasarana kelurahan lebih menitikberatkan kepada proses pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat merasa memiliki dan menjadi aktor dalam pembangunan,” pungkasnya. (*)

Tag
Share