Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Harga Beras Melambung, Petani Sejahtera?
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Rabu , 20 Mar 2024 - 16:40
Ilustrasi--
harga beras melambung, petani sejahtera? oleh: harri ramdhani se belakangan ini harga beras menjadi buah bibir di masyarakat. betapa tidak, beberapa waktu lalu harga beras menembus angka tertinggi sepanjang sejarah. saat ini harga beras cukup stabil diangka 17.000-18.000. pemerintah mengatakan persediaan beras di bulog mencukupi untuk menyambut awal bulan ramadhan tahun ini. lalu apa yang membuat harga beras melambung tinggi? faktor utama adalah jelas terkait kelangkaan gabah akibat banyak terjadinya gagal panen. kegagalan panen ini menjadikan suplai gabah ke penggilingan menjadi terlambat. akibatnya, stok beras di pasar menjadi menipis. beberapa pihak “menyalahkan”perubahan iklim sebagai penyebab terganggunya rantai pasok beras yang mengakibatkan harga beras melambung tinggi, termasuk konferensi pers presiden joko widodo, pada kamis, 22 februari 2024. baca juga:golkar wajar minta jatah 5 menteri mengapa harga beras yang melonjak menjadi perbincangan masyarakat? jawabannya karena sifat dari komoditas beras itu sendiri. dalam teori ekonomi, berbagai jenis komoditas dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. jika dikelompokkan berdasarkan permintaan, beras tergolong sebagai barang inelastik sempurna. artinya berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. hal ini disebabkan barang tersebut tidak memiliki pengganti. beras menjadi salah satu bahan pokok yang dikonsumsi hampir semua lapisan masyarakat. dari masyarakat bawah, menengah hingga atas. baca juga:anggota pos koramil diminta sinergis dengan semua pihak yang membedakan adalah persentase penghasilan yang digunakan untuk konsumsi beras berbeda-beda tiap lapisan ekonomi masyarakat. di masyarakat lapisan bawah, persentase penghasilan yang dikeluarkan untuk kebutuhan beras lebih besar daripada pada lapisan masyarakat menengah maupun atas. di lapisan masyarakat ini memang sebagian besar penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan makan minum. menurut data susenas maret 2023, masyarakat 40 persen terbawah menghabiskan 16,4 persen dari konsumsi makanannya untuk konsumsi padi-padian (beras). baca juga:sisir warem di sepanjang pantura sedangkan untuk masyarakat 40 persen menengah menghabiskan 10,87 persen dari konsumsi makanannya untuk konsumsi padi-padian (beras). sedangkan pada 20 persen masyarakat atas hanya menghabiskan 7,4 persen konsumsi makanannya untuk konsumsi padi-padian (beras). jika pembandingnya adalah konsumsi secara keseluruhan (gabungan makanan dan non makanan), maka konsumsi masyarakat 40 persen terbawah untuk padi-padian (beras) adalah sebesar 10,5 persen dari total pengeluaran. untuk masyarakat 40 persen menengah menghabiskan 6,5 persen dari total pengeluarannya untuk konsumsi padi-padian (beras). baca juga:komitmen angkat umkm naik kelas sedangkan masyarakat 20 persen teratas hanya menghabiskan 3,4 persen dari total pengeluarannya untuk konsumsi padi-padian (beras). angka-angka di atas menggambarkan ketika terjadi kenaikan harga beras, yang paling terpukul adalah masyarakat bawah karena persentase pengeluarannya jelas meningkat untuk kebutuhan konsumsi padi-padian (beras), dengan asumsi pengeluaran/penghasilan tetap dan barang-barang lain tidak naik. ntp sebagai proxy kesejahteraan petani terkait kenaikan harga beras, siapakah yang sebenarnya diuntungkan? apakah petani menikmati kenaikan harga beras sehingga menjadi sejahtera? baca juga:pamkab indramayu stop izin pembangunan perumahan, ini bukan untuk mempersulit pengusaha berinvestasi. salah satu pendekatan untuk mengukur indikator kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan adalah nilai tukar petani (ntp). bps setiap bulan merilis angka nilai tukar petani (ntp). ntp merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh petani (it) dan indeks harga yang dibayar oleh petani (ib). it merupakan indikator tingkat pendapatan yang diterima petani dari hasil pertaniannya, sedangkan ib adalah dari sisi kebutuhan/pengeluaran petani, baik untuk konsumsi maupun biaya produksi. penghitungan ntp dilandasi pemikiran bahwa sebagai agen ekonomi yang memproduksi hasil pertanian dan kemudian hasilnya dijual, petani juga merupakan konsumen yang membeli barang dan jasa untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan juga mengeluarkan biaya produksi dalam usahanya untuk memproduksi hasil pertanian. baca juga:cabut izin amdal lalin adalah senjata pamungkas dishub atasi truk besar beroperasi secara konsep, ntp adalah pengukur kemampuan tukar produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. secara sederhana ntp berkaitan dengan daya beli petani dalam hal membiayai kebutuhan rumah tangganya. jika pendapatan petani lebih besar dari kenaikan harga produksi pertanian dan berdampak pada daya belinya, hal ini akan mengindentikasi bahwa kemampuan petani menjadi lebih baik atau terjadi kenaikan pendapatannya. jika daya beli petani meningkat atau pendapatannya naik maka petani dapat dikatakan semakin sejahtera. berapakah nilai ntp pada bulan maret 2024 yang dihitung bps dan bagaimana cara membaca angkanya? baca juga:di pasar sindangkasih majalengka, harga cabai merah naik saat awal maret 2024, kemudian sekarang turun dalam berita resmi statistik (brs) yang dirilis bps provinsi jawa barat pada 1 maret 2024, berdasarkan hasil pemantauan harga di 18 kabupaten di provinsi jawa barat pada februari 2024, ntp jawa barat mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen dibandingkan januari 2024, dari 113,97 menjadi 117,43. penjelasannya adalah, jika ntp lebih besar dari 100, berarti petani mengalami surplus (harga produksi naik lebih besar daripada konsumsinya). hal ini mengakibatkan pendapatan petani lebih besar dari pengeluarannya. dengan demikian tingkat kesejahteraan petani lebih baik dibanding tingkat kesejahteraan petani di bulan sebelumnya. jika ntp = 100, berarti petani mengalami impas/break even point (kenaikan atau penurunan harga barang produksinya sama dengan persentase kenaikan atau penurunan harga barang konsumsinya). hal ini mengakibatkan tingkat kesejahteraan petani tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. dan, jika ntp lebih kecil dari 100, berarti petani mengalami defisit (kenaikan harga barang produksinya lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsi/biaya produksinya). baca juga:pj sekda: perbaikan gedung setda yang jebol itu pekan ini dengan biaya rp50 juta jika angka ntp nya di bawah 100, maka tingkat kesejahteraan petani pada suatu periode mengalami penurunan dibanding tingkat kesejahteraan petani periode sebelumnya. secara teori semakin tinggi angka ntp, maka petani akan semakin sejahtera. jika dibandingkan year on year (tahun sebelumnya), maka ntp saat ini sebesar 117,43 (februari 2024) jauh lebih tinggi dibanding angka tahun 2023 sebesar 106,70 (februari 2023). jadi, jika melihat angka ntp nya, petani jawa barat lebih sejahtera dibandingkan tahun lalu. terkait dengan melonjaknya harga beras belakangan ini, seharusnya petani menerima pendapatan yang lebih besar karena menjual komoditas pertaniannya dengan harga yang jauh lebih mahal. baca juga:waduli bukan jadi pesaing pedagang pasar tradisional, tapi untuk mengendalikan inflasi namun kita belum mengetahui efeknya bagi kenaikan ntp. efek kenaikan harga beras saat ini bagi ntp baru akan diukur di bulan depan. adapun ntp yang naik dari januari-februari adalah hasil pengukuran kenaikan harga komoditas pertanian di awal tahun. seperti yang kita ketahui, sejak awal tahun sudah terjadi lonjakan harga komoditas pangan secara signifikan, yang berarti ada lonjakan pendapatan yang diterima petani. hal ini dapat dilihat pada angka it (indeks harga diterima petani) subsektor tanaman pangan di bulan januari-februari yang naik sebesar 5,04 persen dari 135,27 menjadi 142,09. baca juga:adu kuat usulan pj bupati cirebon, dprd ikuti format usulan lama perkembangan angka it menunjukkan fluktuasi/kenaikan harga komoditas sub sektor tanaman pangan yang dihasilkan petani. semakin tinggi tingkat kenaikan harga maka angka it semakin tinggi pula. sedangkan pembanding dari angka it adalah angka ib, yaitu indeks harga dibayar petani. semakin besar harga yang dikeluarkan petani baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk biaya produksi, maka semakin tinggi angka ib-nya. pada januari-februari, angka ib subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,59 persen dari 116,89 menjadi 117,57. baca juga:di akhir jabatan bupati imron akan mutasi lagi? tentunya ada persyaratanya hal ini terjadi karena peningkatan harga-harga barang yang dikonsumsi petani maupun karena lonjakan biaya produksi pertaniannya. angka it dan ib inilah yang membentuk ntp. secara sederhana jika angka it lebih besar dari ib, maka ntp akan semakin tinggi dan petani secara proxy dinilai semakin sejahtera. harga gabah versus harga beras, siapa paling diuntungkan? lalu siapakah yang mengambil keuntungan terbesar dari melonjaknya harga beras di pasaran? seperti kita ketahui, untuk sampai di pasar dalam bentuk beras yang siap dikonsumsi, perlu beberapa tahapan sejak tanaman padi dipanen oleh petani dan digiling menjadi gabah. baca juga:prabowo-gibran menang telak di jawa barat, yuk lihat angkanya tahapan-tahapan ini yang memungkinkan harga gabah menjadi lebih tinggi apabila sudah berbentuk beras. biaya produksi beras dapat berupa biaya giling gabah, biaya pengepakan, upah kuli angkut, sewa kendaraan dan lain sebagainya. biaya-biaya ini yang membuat harga beras dipasar menjadi lebih tinggi karena para tengkulak tentu mengambil margin untuk biaya produksinya. yang menjadi pertanyaan, apakah tengkulak mengambil margin yang terlalu besar dalam mata rantai produksi beras ini? kita bisa melihat hal ini dari rata-rata harga gabah yang dibeli dari petani. dalam brs bps provinsi jawa bulan maret 2024, harga rata-rata gabah kering panen (gkp) di tingkat petani jawa barat pada februari 2024 sebesar rp7.309 per kg atau naik sebesar 6,71 persen dibandingkan harga gkp januari 2024 sebesar rp6.849 sementara rata-rata harga gkp ditingkat penggilingan sebesar rp7.514 per kg atau naik sebesar 6,61 persen dari rp7.049. baca juga:masa kerja komisioner kpu kabupaten cirebon berakhir, belum ada pengganti untuk gabah kering giling (gkg) di tingkat petani naik sebesar 6,32 persen dari rp8.245 menjadi rp8.766 per kg, dan di tingkat penggilingan naik 6,44 persen dari rp8.383 menjadi rp8.923 per kg. untuk gabah kualitas rendah ditingkat petani naik sebesar 8,82 persen dari rp6.300 menjadi rp6.856. sementara di tingkat penggilingan naik sebesar 8,58 persen dari rp6.490 menjadi rp7.047 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. dengan data ini bisa diambil kesimpulan sejak bulan januari-februari harga gabah sudah merangkak naik sehingga mengakibatkan harga beras naik. baca juga:usulan calon pj bupati cirebon masih pakai format lama lalu berapa besaran kenaikan harga beras yang dicatat oleh bps? dalam brs bps provinsi jawa bulan maret 2024, dibandingkan dengan februari 2023, harga beras di penggilingan pada februari 2024 mengalami kenaikan cukup signifikan, untuk kualitas premium naik sebesar 25,54 persen dari rp11.562 pada februari tahun 2023 menjadi rp14.515. kualitas medium naik sebesar 30,51 persen, dimana pada tahun 2023 harga beras medium di penggilingan sebesar rp11.230 sementara pada februari 2024 tercatat rp14.656. badan pusat statistik (bps) melakukan survei biaya produksi padi pada 2017. dari hasil survei tersebut biaya produksi untuk padi sawah sebesar rp2.926,05/kg gabah kering panen (gkp). sementara biaya produksi untuk padi ladang pada 2017 mencapai rp3.391,79/kg. baca juga:jabatan akan berakhir, bupati cirebon masih bisa gelar mutasi lagi dengan harga saat ini, sangat dimungkinkan ada kenaikan biaya produksi, namun dengan harga gabah rp7.000 – 8.000, petani jelas mendapat margin untung yang sangat kecil. bagaimana dengan margin yang diambil tengkulak? dengan harga gabah yang berkisar rp7.000 – 8.000 dan harga beras yang sampai di konsumen sebesar rp16.000 -18.000 maka margin yang diambil oleh tengkulak adalah dua kali lipat (100%) dari harga gabah. menurut penulis, margin ini terlalu besar terlepas dari biaya-biaya yang timbul hingga beras sampai di konsumen. saran penulis untuk menekan harga beras adalah menekan biaya produksi baik dari sisi petani maupun tengkulak, selain tentu saja memperbaiki stok gabah terlebih dahulu. baca juga:puncak arus mudik 5-7 april 2024, pemerintah ajak warga ikut program mudik gratis semoga dengan produktivitas panen padi yang lebih baik dengan datangnya panen raya, akan membuat stok gabah kembali melimpah dan biaya-biaya yang timbul dalam tata kelola niaga beras bisa ditekan seminimal mungkin agar harga beras kembali murah. (*) penulis adalah statistisi ahli muda bps kabupaten cirebon
1
2
3
4
»
Last
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 21 Maret 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
6 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
7 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
7 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
11 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
7 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
11 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan