16 Kecamatan Rawan Bencana Alam

Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana memaparkan 16 kecamatan yang masuk daerah rawan bencana tanah longsor, Kamis (30/11).-Agus Panther/Radar Kuningan-radar cirebon

Wilayah Kabupaten Kuningan ternyata sangat rawan terjadi musibah bencana alam. Dari total 32 kecamatan, sebanyak 16 kecamatan masuk dalam daftar rawan bencana alam. Hal ini diinformasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan.

Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, instansi yang dipimpinnya mencatat sedikitnya ada 16 kecamatan di Kabupaten Kuningan masuk dalam daerah rawan bencana terutama tanah longsor. Mayoritas kecamatan tersebut berada di wilayah selatan Kabupaten Kuningan.

Kawasan ini berupa daerah perbukitan dan hampir saban tahun di musim penghujan, sering terjadi tanah longsor. Daerah rawan longsor tersebut merupakan wilayah yang berada di selatan Kuningan terutama yang berada di daerah perbukitan. 

Ke 16 kecamatan itu membentang dari wilayah timur hingga selatan Kuningan. Yakni Kecamatan Luragung, Cimahi, Cibingbin, Cibeureum, Karangkancana, Kadugede, Nusaherang, Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Garawangi, Ciniru, Hantara, dan Maleber.

BACA JUGA:KPU Cabut Zona Merah Kampanye di Jl RA Kartini, Hanya Jl Siliwangi yang Terlarang Dipasang APK

Sebenarnya, kata Indra Bayu, semua kecamatan di Kabupaten Kuningan yang berjumlah 32 kecamatan, terbilang rawan bencana hidrometrologi seperi pergerakan tanah, longsor dan banjir. 

"Yang terbilang paling rawan pergerakan tanah dan longsor ada 16 kecamatan. Dan semuanya terkonsentrasi berada di wilayah Selatan Kuningan seperti Selajambe, Cilebak, Hantara Ciniru dan lainnya," papar Ibe, panggilan akrab Indra Bayu Permana, Kamis (30/11). 

Ibe menegaskan, pihaknya melakukan sejumlah persiapan dalam upaya mitigasi bencana hidrometrologi. Antara lain pengerahan personel, relawan hingga logistik yang mungkin diperlukan. Termasuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk kemudahan koordinasi jika bencana terjadi. 

Pelibatan pihak pemerintahan desa terutama di kecamatan rawan bencana juga terus diintensifkan. Malahan BPBD sudah meminta pihak pemdes agar mengingatkan warga untuk selalu waspada. Apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.

BACA JUGA:Kota Cirebon Perlu Mitigasi Risiko Bencana

Menurut Ibe, sesuai prediksi BMKG, awal musim hujan akan terjadi pada akhir November ini. Terbukti beberapa hari ini sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan sudah mulai diguyur hujan. 

"Atas hal tersebut, kami pun tengah melakukan sejumlah upaya antisipasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk antisipasi jika bencana terjadi," terang Ibe.

Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap beberapa fenomena alam yang mungkin terjadi pada peralihan musim tersebut. Seperti hujan lebat, angin kencang (puting beliung), sambaran petir, banjir bandang dan tanah longsor. Termasuk memperhatikan lingkungan sekitar dari kemungkinan bencana. 

"Terutama pemukiman penduduk di daerah rawan antara lain di sekitaran lereng tebing terjal dan di sekitaran bantaran sungai, untuk ditingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor dan pergerakan tanah serta banjir," sebut Ibe.

Tag
Share